Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 16 Januari 2021 | 07:22 WIB
Suasana Kota Batam. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

“Dahulu saya jual sembako, dia yang bawa ke sana. Kadang dari Jodoh kami menunggu air surut baru berangkat,” ujarnya.

Terkadang, mereka makan sarden yang dimasak di kapal. “Jadi saya mengenal betul,” ujarnya.

Dia mengaku sedih mendapat kabar tersebut. Ia juga mempertanyakan mengenai aksi penembakan yang menewaskan Haji Permata tersebut.

Haji Permata diduga ditembak petugas Bea Cukai di daerah Tembilah Riau. Ada tiga tembakan bersarang di tubuhnya. “Kenapa petugas Bea Cukai sampai menembak begitu,” ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Janda Tanjungpinang Terancam Hukuman Mati

Seharusnya, kata dia, petugas bisa dengan cara lain tanpa harus mematikan.

Kendati sudah lama kenal, tapi pengusaha ini mengaku jarang berkomunikasi, namun setiap bertemu mereka bisa berbincang dengan akrab.

“Kalau sekarang hubungan bisnis sih sudah ga ada, tapi setiap bertemu kadang saya nasehati agar berhati hati,” ujar dia.

Haji Permata, pengusaha perkapalan kontroversial di Batam dikabarkan tertembak oleh petugas Bea Cukai, Riau.

Dari sumber Batamnews, terdapat 3 luka tembak bersarang ditubuhnya. "Satu di bagian dada, dua diatas perut, tepat di ulu hati," ujar, sumber Batamnews

Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi, Wali Kota Batam Batal Divaksin

Diketahui ia tewas ditembak pada, Jumat (15/1/2021) pukul 04.00 WIB dini hari.

Load More