Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 14 Januari 2021 | 11:07 WIB
Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin disuntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Makkasau, Kamis 14 Januari 2021 / [Foto SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

SuaraSulsel.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Makkasau, Jalan Dr Sam Ratulangi, Kamis (14/1/2021).

Alat suntik yang digunakan petugas vaksinator kepada Rudy adalah berjenis suntik bayi.

Sebelum melaksanakan vaksinasi, Rudy lebih dahulu harus melewati proses Screening di sebuah ruangan yang telah disiapkan. Untuk memberikan pendataan kepada petugas vaksinator.

Proses Screening akan menentukan apakah orang yang telah mendaftar layak untuk divaksin atau tidak.

Baca Juga: KPU Solo dan Depok Sudah Punya Jadwal Penetapan Wali Kota, Kapan Makassar ?

Berdasarkan pantauan SuaraSulsel.id, setelah dinyatakan lolos screening, Rudy Djamaluddin kembali memasuki sebuah ruangan. Untuk melaksanakan proses penyuntikan vaksin Covid-19.

Rudy Djamaluddin merupakan orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 dari sejumlah pejabat yang mendaftar di Puskesmas Makkasau, Kota Makassar.

Rudy mengatakan proses suntik vaksin yang dilakukan petugas hampir sama sekali tidak terasa. Bahkan, Rudy pun mengaku sampai tidak sadar bahwa dirinya telah selesai disuntik.

Hal ini dikarenakan alat suntik yang digunakan petugas vaksinator kepada dirinya merupakan suntik yang biasa digunakan kepada seorang bayi.

"Tidak sadar sudah selesai. Jarumnya kan halus. Ini suntiknya jenis bayi," kata Rudy usai menjalani penyuntikan vaksin di Puskesmas Makkasau, Makassar.

Baca Juga: Puskesmas di Makassar Hanya Mampu Suntik 15 Orang Per Hari, Ini Alasannya

Menurut Rudy, setelah menjalani proses penyuntikan vaksin Covid-19 memang lengan bagian kirinya yang disuntik petugas vaksinator terasa sedikit pegal.

Akan tetapi, hal itu belum bisa dipastikan apakah pengaruh dari vaksin Sinovac Covid-19 yang disuntikkan atau tidak.

"Memang bagian tangan kiri ini, tidak tahu apakah pengaruh itu (vaksin) atau tidak. Mungkin sugesti ya, karena pernah baca pegal-pegal. Tapi hampir tidak ada terasa," kata dia.

"Kalau disuntik tadi sama sekali tidak terasa suntiknya. Bagus, ngak ada dirasa apa-apa. Bahkan, sudah mi tapi kita tidak rasa. Kebetulan petugas vaksinator kita memang sudah pengalaman dalam menyuntik. Sehingga tidak terasa, kalau bukan ahli suntik terasa itu," tambah Rudy.

Sebab itu, Rudy menghimbau agar masyarakat Kota Makassar tidak takut. Untuk menjalani penyuntikan vaksin.

"Saya menghimbau kepada warga Makassar bahwa kita harus yakin, karena pemerintah tidak mungkin akan mencelakakan warganya. Dan upaya pemerintah pusat mengeluarkan anggaran begitu besar untuk vaksin. Itu karena segera ingin mengakhiri pandemi Covid-19 di Republik Indonesia," tanya.

Setelah menjalani penyuntikan vaksin, Rudy kemudian kembali memasuki ruangan observasi.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More