
SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk divaksin. penyebabnya, istri Nurdin, Lies Fachruddin disebut positif Covid-19.
"Kebetulan istri saya terkonfirmasi positif Covid-19," kata Nurdin Abdullah saat memberikan keterangan kepada Pers, Kamis (14/1/2021).
Ia mengatakan semua kriteria kesehatan lainnya bisa dipenuhi. Kecuali satu, Nurdin sempat kontak dengan istri.
"Seperti saya misalnya, dari kesehatan semua memenuhi syarat termasuk tekanan darah, tapi karena ada kerabat yang positif maka tidak bisa divaksin," tambahnya.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Tidak Mau Bayar Kontraktor Karena Kualitas Pekerjaan Buruk
Ia mengaku akan mempertanyakan kriteria ini ke Kementerian Kesehatan. Sebab, cukup berpengaruh bagi nakes.
Mereka setiap hari bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19. Sementara, mereka lah yang diprioritaskan untuk divaksin.
"Jujur saja kami siap untuk divaksin tapi kriteria itu yang membuat tidak bisa.
Kriteria ini harus dikaji, diminta penjelasan ke kementerian kesehatan. Bagaimana dengan nakes yang setiap hari menghadapi pasien," tanyanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengatakan memang ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh penerima vaksin.
Pertama, apakah yang bersangkutan pernah terkonfirmasi positif atau mereka penyintas, kemudian wanita hamil.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Enggan Terapkan PSBB Meski Kasus Sulsel Naik, Ini Alasannya
"Mereka yang mengalami penyakit saluran pernapasan selama tujuh hari terakhir juga tidak boleh. Atau ada keluarga serumah yang kontak erat atau positif atau pun dalam perawatan Covid-19," kata Ichsan.
Selain itu, vaksinasi juga tidak boleh untuk mereka yang mengidap penyakit comorbid seperti kelainan darah, gagal jantung, ginjal dan masalah pencernaan.
"Makanya mereka yang divaksin kita harap memberikan informasi yang jujur dan terbuka terkait keadaan medisnya," jelasnya.
Kick-off pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Sulsel digelar di RSKD Dadi. Vaksinasi pada tahap awal ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang berjumlah 59.127 untuk 24 kabupaten/kota.
"Tapi untuk bulan ini baru Makassar, Maros dan Gowa. Pada bulan Februari barulah 21 kabupaten/kota lainnya," ujarnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!
-
Awas! Merek Produk UMKM Bisa Dicuri, Begini Cara Amankan dengan Biaya Murah