SuaraSulsel.id - Pengamat Intelijen dan Keamanan Nuning Kertopati melihat Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sangat memenuhi syarat strategis sebagai Bhayangkara 1.
Sikap rendah hati dan pandai mendengar akan banyak bermanfaat dalam pelaksanaan tugasnya sebagai orang nomor satu di Polri.
"Tapi masalahnya hanya ada pada masa pensiunnya yang masih panjang. Istilahnya, banyak yang lebih senior di atasnya. Tapi ini tak jadi soal bila pandai merangkul senior maupun juniornya," kata Nuning kepada SuaraSulsel.id, Rabu (13/1/2021).
Mantan anggota DPR RI ini menyebut terpilihnya Komjen Sigit, yang beragama Nasrani juga akan bagus di mata dunia. Ini membuktikan bahwa Indonesia bukan negara agama.
Baca Juga: Puskesmas di Makassar Hanya Mampu Suntik 15 Orang Per Hari, Ini Alasannya
"Indonesia dengan kebhinekaan tunggal ika serta toleransi yang tinggi memiliki Kapolri yang justru bukan dari agama mayoritas. Jadi ini sejarah, dan kita mengapresiasi sekali," tambahnya.
Kata Nuning, seorang calon Kapolri tentu saja harus profesional, mengikuti tren kejahatan atau gangguan keamanan. Memahami hukum serta regulasi. Dari rekam jejaknya Komjen Sigit disebut memenuhi syarat ini.
"Karena kejahatan dan gangguan keamanan kian hari kian canggih dan terus dimodifikasi, termasuk kejahatan jalanan. Kapolri harus mengikuti perkembangan ini. Syarat berikutnya, ia tidak berpolitik tapi paham perkembangan politik," bebernya.
Calon Kapolri juga harus sosok yang cepat tanggap terhadap fenomena yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Terutama, kelompok-kelompok baik kanan maupun kiri yang ingin mengganti ideologi dan bentuk negara.
"Dan yang utama, memahami ancaman keamanan dalam negeri serta efeknya hingga luar negeri. Dia juga harus memahami lingkungan strategis teritorial seperti bahaya terorisme, radikalisme, narkoba, dan kriminalitas," jelas Nuning.
Baca Juga: BPKP Jadwalkan Gelar Perkara Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Makassar Besok
Selain itu, seiring dengan perkembangan internet of things (IoT), prioritas berikutnya adalah memperkuat keamanan siber (cyber security).
Saat ini, peretasan ke infrastruktur sangat kritis. Pencurian data strategis, spionase, propaganda di media sosial, terorisme dan berbagai ancaman siber lainnya juga sudah berlangsung di berbagai belahan dunia.
"Oleh karena itu, banyak negara tengah merumuskan strategi untuk menghadapi ancaman siber. Kapolri kita juga harus mampu memikirkan soal ini," tegasnya.
Komjen Sigit diketahui mantan ajudan Presiden RI, Joko Widodo. Saat ini menjabat sebagai Kabareskrim Polri.
Presiden RI sudah memilih nama Sigit menggantikan Idham Azis yang memasuki masa pensiun pada 1 Februari mendatang.
Sebelumnya, selain Sigit, lima nama petinggi Polri lainnya diusulkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Presiden pada Kamis, 7 Januari lalu.
Mereka adalah Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Komisaris Jenderal Boy Rafly Amar, Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dan Komisaris Jenderal Agus Andrianto.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Bintang Muda Timnas U-17 Evandra Florasta Moncer di Piala Asia, Mirip Evan Dimas?
-
Keunggulan Kopi Indonesia Bikin Mesir Kepincut, Bakal Borong 5.000 Ton di 2025
-
Masuki Fase Krusial, Bagaimana Aturan Kelolosan Babak Grup Piala Asia U-17?
-
Website Resmi BRI, Jangan Sampai Tertipu Link Palsu
-
Andrea Luongo Bomber Italia U-17, Masih Saudara dengan Pemain Keturunan Indonesia?
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari