Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus | Muhammad Yasir
Senin, 11 Januari 2021 | 17:36 WIB
Foto kolase Shelfi Ndaro (kiri) dan Sarah Beatrice Riwoe. Nama Sarah masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Diduga nama Sarah digunakan Shelfi untuk terbang dengan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. [Ist]

SuaraSulsel.id - Kepolisian Indonesia mencari 2 nama penumpang Sriwijaya Air yang jatuh atau Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta - Pontianak. Dua orang ini diduga tidak terbang. Tapi namanya digunakan oleh orang lain.

Polri pun sudah berkoordinasi dengan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menelusuri pelaku pemalsuan. 

Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, selain dengan Polda NTB dan manajemen maskapai, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Hal itu dilakukan guna memastikan kebenaran adanya dua penumpang Sriwijaya SJ 182 diduga  telah menggunakan identitas palsu.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Enggan Terapkan PSBB Meski Kasus Sulsel Naik, Ini Alasannya

"Kami akan melakukan koordinasi dengan Polda NTT juga. Nanti akan menanyakan kepada Disdukcapil apakah benar ada informasi atau laporan tentang penumpang pesawat Sriwijaya menggunakan KTP yang bukan miliknya," kata Ramadhan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2021).

Adapun Ramadhan menyampaikan bahwa tim gabungan hingga saat ini masih fokus mendata korban kecelakaan Sriwijaya SJ 182. 

ILUSTRASI: Sriwijaya Air Boeing 737-500 at Jakarta airport (CGK) in Indonesia. ANTARA/Shutterstock/pri. (ANTARA/Shutterstock)

"Sampai saat ini hal tersebut masih kita dalami dan tim investigasi gabungan dari TNI, Basarnas dan elemen terkait lainnya masih terus melakukan pendataan terhadap para korban," katanya.

Sejumlah keganjilan terkait manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta bermunculan.

Termutakhir, sepasang suami-istri asal Ende, NTB bernama Teofilus Lau Ura dan Selvin Daro diduga menggunakan identitas milik orang lain saat menumpangi pesawat nahas tersebut.

Baca Juga: Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Kunjungi Keluarga Korban Sriwijaya Air

Berdasar data manifes, Teofilus dan Selvin diduga menggunakan identitas orang lain atas nama Feliks Wenggo dan Sarah Beatrice Alomau. Mereka duduk di kursi nomor 17 dan 18.

Richard Riwoe selaku kuasa hukum Sarah Beatrice Alomau mengungkapkan bahwa kliennya sempat terkejut tatkala mengetahui namanya tercatat dalam data manifes Sriwijaya SJ 182. 

“Dia kaget namanya muncul di TV, sedangkan dia tidak pernah berangkat,” Richard.

Load More