Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman | Ummi Hadyah Saleh
Senin, 11 Januari 2021 | 15:20 WIB
Petugas Bio Farma melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kamis (7/1/2021). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

SuaraSulsel.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan kabar baik tentang vaksin Covid-19. Ia mengatakan 15 juta bahan baku vaksin dari produsen Sinovac akan datang di Indonesia pada Selasa (12/1/2021) besok.

"Ada sedikit berita baik, 15 juta bahan baku vaksin akan datang Insya Allah besok dari Sinovac," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Budi menuturkan vaksin Sinovac tersebut nantinya akan diproses oleh PT Bio Farma. Karena itu kata Budi kedatangan 15 juta bahan baku vaksin akan menambah stok vaksin di Indonesia. 

"Ini akan bisa diproses oleh Biofarma dalam jangka waktu 1 bulan. Sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi dari 15 juta bahan baku ini," ucap dia.

Baca Juga: Santri Penpes Madinatul Ulum Pingsan Disuntik Vaksin COVID, Ini Faktanya

Untuk diketahui, vaksinasi covid-19 bakal digelar mulai Rabu (13/1). Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin.

"Mengenai vaksinasi. Insya Allah bapak ibu kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh bapak presiden," ujar Budi lagi.

Budi menyebut MUI sudah menyatakan kehalalan dari vaksin Sinovac yang akan diberikan secara massal.

Namun pihaknya tetap menunggu kabar baik dari Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM), yang akan mengeluarkan izin darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) penggunaan vaksin.

"Berita baik dari MUI juga sudah keluar. Insya Allah berita baik dari BPOM juga bisa segera menyusul," ucap dia.

Baca Juga: Sinovac Dicap Halal, IDI: Vaksin Jangan Dilihat dari Merek atau Negaranya

Pasalnya, kata Budi, pemerintah tak akan mungkin mendahului persetujuan dari BPOM sebelum melakukan vaksinasi pada Rabu lusa.

Budi memastikan vaksinasi dilakukan dengan lebih dulu menunggu izin darurat diterbitkan BPOM.

"Jadi sama sekali kita tidak akan melakukan vaksinasi sebelum memang approval dari BPOM Itu keluar," katanya.

Load More