SuaraSulsel.id - Dua warga asal Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.
Rusni (44 tahun) dan anaknya Abida Daniya (2 tahun) adalah warga Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.
Sementara Supianto (37 tahun) warga Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat merupakan suami dari Rusni, ketiganya kuat dugaan merupakan korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182.
Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Suppa, Andi Amran. Menurutnya, Rusni ke Pontianak untuk ikut dengan suaminya yang kerja di sana.
“Benar, Rusni dan anaknya Abida Daniya dijemput oleh suaminya Supianto untuk ke Pontianak karena kerja di sana. Mereka menjadi salah satu korban pesawat Sriwijaya yang jatuh kemarin,” ungkapnya kepada KabarMakassar.com -- jaringan suara.com melalui sambungan telepon, Minggu 10 Januari 2021.
Ia menambahkan, ketiganya mengambil rute Makassar-Jakarta lalu Jakarta-Pontianak karena tidak ada penerbangan langsung dari Makassar ke Pontianak.
“Ketiganya berangkat ke Jakarta sejak tanggal 7 Januari 2021. Karena jadwal pesawat tidak ada Makassar langsung Pontianak, jadi diambillah rute Makassar–Jakarta lalu ke Pontianak,” terangnya.
Amran menuturkan, sebelum berangkat ke Pontianak, mereka sempat bermalam di Jakarta dua hari.
“Karena diharuskan rapid test antigen, mereka harus bermalam dua hari di Jakarta sambil menunggu keberangkatan ke Pontianak,” ujarnya.
Pencarian Sriwijaya Air jatuh dilanjutkan di hari ketiga ini, Senin (11/1/2021). Basarnas memusatkan pada evakuasi korban sekaligus penemuan kotak hitam atau black box Sriwijaya Air.
Pencarian black box Sriwijaya Air menjadi fokus. Sinyal black box Sriwijaya Air sudah terdeteksi di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya itu.
Baca Juga: Ikatan Pilot Indonesia Rilis Pernyataan Resmi soal Sriwijaya Air
Direktur Opersional Basarnas Brigjen (Mar) Rasman bahkan sempat berharap blackbox dapat ditemukan pada hari kedua pencarian, pada Minggu (10/1) malam.
"Mudah-mudahan saja (black box) malam ini, harapan kami lebih cepat lebih baik. Namun, kondisi malam menjadi hambatan tim untuk mendalami penyelaman. Harapan kami saya kira lebih cepat lebih baik," kata Rasman di Posko Terpadu JICT II.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!
-
Penampakan Ulat di Sayur Brokoli MBG Siswa SD Makassar