SuaraSulsel.id - Sebanyak 36.640 vaksin tambahan jenis Sinovac tiba di Sulawesi Selatan. Namun vaksin ini belum didistribusikan di kota dan kabupaten karena masih ada daerah yang tidak memilki tempat penyimpanan vaksin yang sesuai standar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nurul AR mengatakan, kuota per daerah sudah ditetapkan, tapi distribusinya belum dilakukan. Kabupaten dan kota harus melakukan persiapan terlebih dahulu.
"Makassar yang terbanyak, ada 14 ribu lebih. Kabupaten/kota sementara kita minta untuk persiapkan fasilitasnya, setelah itu didistribusikan," kata Nurul, Sabtu (9/1/2021).
Sejauh ini, ruang penyimpanan vaksin di kabupaten/kota yang belum siap. Mereka diminta menyiapkan cool box yang besar bersuhu -8 derajat.
Baca Juga: Mengungkap Alasan Raffi Ahmad dan Najwa Shihab Bakal Disuntik Vaksin Duluan
"Nah ini yang belum semua daerah siap, penyimpanan cool box-nya. Sebelum disalurkan, kita harus pastikan dulu. Minimal kulkas besar yang suhunya bisa dibawah -8 derajat," tegasnya.
Selain itu, daerah juga harus melakukan simulasi vaksinasi terlebih dahulu. Sudah ada vaksinator dari perwakilan kabupaten/kota yang disiapkan.
Nurul juga menegaskan, orang pertama yang harus divaksin adalah kepala daerah dan Forkopimda. Hal tersebut sudah sesuai edaran dari Kementerian Dalam Negeri.
Imunisasi vaksin Covid-19 untuk mereka akan dilakukan pada tanggal 14 Januari, pekan depan. Sehari setelah Presiden RI, Jokowi divaksin.
"Edaran pusat begitu. Harus kepala daerah dan Forkopimda. Setelahnya nakes dan non nakes yang bekerja di pelayanan kesehatan," bebernya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Vaksin yang Akan Disuntikkan ke Jokowi Ternyata Berbeda?
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari mengatakan, ada beberapa kalangan yang tidak bisa divaksin, yakni orang sakit atau punya penyakit comorbid, anak-anak dibawah usia 18 tahun ke bawah dan diatas 60 tahun, serta ibu hamil.
"Yang sakit tidak bisa divaksin. Apalagi yang punya riwayat, seperti paru, ginjal, jantung dan lainnya," ujar Ichsan.
Ichsan yang awalnya menawarkan diri divaksin pertama kali menggantikan Gubernur Sulsel juga seperti sulit. Sebab, dirinya adalah penyintas Covid-19. Dinas kesehatan sendiri tidak akan melakukan vaksinasi terhadap orang yang pernah positif Covid.
Berita Terkait
-
Bayar Rp25 Juta untuk Surat Sakit? Drama Tersangka Skincare Merkuri Mira Hayati di Makassar
-
Mira Hayati dan Dua Pengusaha Skincare di Makassar Ditetapkan Tersangka
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Apakah Maxie Skincare Mengandung Merkuri, Kuasa Hukum Bantah Polda Sulsel
-
Keahlian Panelis Debat Kedua Pilgub Sulsel Jadi Sorotan, 3 Orang Mantan Timsel KPU
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri