SuaraSulsel.id - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pada Jumat (8/1/2020) mengoreksi laporan tentang sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah pada pekan ini. Ada sejumlah poin yang dikoreksi, termasuk soal roket yang menjadi sumber puing tersebut.
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, lewat penjelasannya di Facebook mengatakan bahwa dari hasil penyelidikan final atas sampah antariksa itu diketahui bahwa objek tersebut adalah payload fairing dan bukan badan roket yang sudah mengorbit.
"Update final sampah antariksa yang ditemukan (bukan jatuh) di pantai selatan Kalimantan Tengah. Ternyata bagian yang ditemukan adalah bagian payload fairing, bukan badan roket yang sudah mengorbit," jelas Thomas seperti disaksikan Suara.com dari Jakarta.
Payload fairing adalah bagian dari roket yang berupa cone dan berfungsi untuk melindungi muatan - biasanya satelit - yang diangkut ke luar angkasa. Komponen ini biasanya terbuat dari material plastik yang diperkuat sehingga bisa terapung di lautan.
Sebelumnya Lapan menduga bahwa sampah antariksa dari roket China itu jatuh di Kalimantan. Tetapi dari hasil analisis akhir diketahui bahwa fairing itu dilepaskan dan jatuh saat roket meluncur di atas perairan barat-barat laut Kalimantan pada ketinggian sekitar 100 km, jelang memasuki ruang antariksa.
"Itu sebabnya bagian yang terbakar minim," jelas Thomas.
Fairing itu kemudian terbawa arus laut menuju Selat Karimata dan Laut Jawa, sebelum terdampar di di pantai selatan Kalteng.
Koreksi lain adalah soal jenis roket sumber sampah antariksa tersebut. Tadinya Lapan menduga bahwa objek tersebut berasal roket Chang Zheng 3B yang diluncurkan tanggal 4 November 2019 silam. Kini Lapan menegaskan bahwa sampah antariksa itu berasal dari roket Long March 8 atau CZ-8 yang diluncurkan pada 22 Desember 2020 kemarin.
Berita Terkait
-
Bahaya Kessler Syndrome: Sampah Antariksa Ancaman Serius bagi Bumi
-
Beri Komentar ke Muhammadiyah, Ini Profil Thomas Djamaluddin Peneliti BRIN dan LAPAN
-
Akun Medsos Peneliti BRIN Halalkan Darah Umat Muhammadiyah, Akui Ancaman Pembunuhan
-
Rekam Jejak Roket Kappa-8 dalam Bidang Antariksa Nasional
-
Mengenal Fenomena Solstis yang Viral di TikTok, Benarkah 21 Desember Tak Boleh Keluar Malam?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Pengusaha Makassar Laporkan Wakil Wali Kota ke Polisi, Ini Kasusnya
-
Komentar 3 Calon Rektor Unhas Usai Pemilihan, Siapa Bakal Taklukkan MWA?
-
Suara Nyanyian Picu Pertumpahan Darah, Ayah-Menantu Tewas di Gowa
-
Pandji Pragiwaksono Dikecam! Antropolog: Tidak Pantas Dijadikan Lelucon
-
9 Titik Rawan Banjir di Kota Makassar