Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 04 Januari 2021 | 12:48 WIB
Saehuddin, nelayan asal Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar menemukan benda asing. Menyerupai rudal. / [Foto: Istimewa]

SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah angkat bicara soal benda mirip rudal yang ditemukan nelayan di Kepulauan Selayar. Ia memastikan itu adalah mata-mata China.

"Itu mata-mata (China). Kita sudah kordinasi dengan Danlantamal," kata Nurdin, Senin (4/1/2021).

Ia mengaku sudah melayangkan komplain lewat nota diplomatik ke Kedutaan Besar China. Apalagi benda tersebut ditemukan di kawasan strategis kepulauan Sulsel.

"Kita sudah komplain lewat nota diplomatik Kedutaan Besar China. Hari ini TNI Angkatan Laut yang akan jelaskan detailnya," bebernya.

Baca Juga: Wakil Ketua MUI Sulsel Meninggal Dunia, Wakil Gubernur Ikut Salat Jenasah

Diketahui, seorang nelayan menemukan drone kapal selam yang diduga milik negara China di Kepulauan Selayar. Panjangnya 225 cm, dengan lebar sayap 50 cm dan antena trailing 33 cm.

Kendaraan bawah air tak berawak atau UUV itu ditemukan pada 20 Desember, akan tetapi baru dilaporkan enam hari kemudian.

Saat ini TNI AL sedang menyelidiki di Pangkalan Angkatan Laut Utama ke-6 Makassar.

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin juga sudah meminta TNI AL agar lebih maksimal memonitor dan mengamankan wilayah perairan.

Pasalnya, benda asing di perairan Indonesia bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, kasus yang sama juga terjadi di pangkalan laut Surabaya, dan Riau.

Baca Juga: Benda Mencurigakan di Laut Selayar Menyerupai Kapal Peluncur

Azis juga meminta agar Kementerian Luar Negeri melayangkan nota diplomatik berupa surat protes kepada China.

Menurutnya, drone pengintai yang bisa lolos, tidak terdeteksi dan masuk perairan Indonesia sudah jelas ilegal.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More