Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 25 Desember 2020 | 13:32 WIB
Turki larang penerbangan dari Inggris karena varian baru Corona.(Anadolu Agency/Abidin Mutlu Bozdag)

SuaraSulsel.id - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan, Inggris akan menghadapi masa-masa sulit di masa akan datang. Karena adanya penyebaran varian baru virus corona atau Covid-19.

Untuk mengatasi varian baru virus corona itu, Johnson memperingatkan bahwa diperlukan pengendalian terhadap penyebaran virus itu secara cepat.

"Saya tahu bahwa ini sangat sulit selama beberapa minggu terakhir dan saya harus memberi tahu masyarakat, itu akan terus sulit, karena kecepatan penyebaran varian baru," kata Boris Inggris saat konferensi pers.

Inggris mengumumkan rekor infeksi baru Covid-19 pada Selasa (22/12) saat berjuang melawan lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian baru virus corona.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sulsel Tertinggi di Luar Pulau Jawa, Makassar Mendominasi

Menurut data resmi, tercatat 36.804 kasus baru dan 691 kematian dalam 28 hari. Usai dinyatakan positif, dimana keduanya meningkat tajam dibanding sehari sebelumnya.

Perdana Menteri Boris Johnson beserta penasehat ilmiah pada Sabtu (19/12) mengatakan, bahwa varian virus corona, yang bisa mencapai 70 persen lebih menular.

Sedang mengganas di Inggris. Meski tidak dianggap lebih mematikan atau pun menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Sejak itu, otoritas menerapkan langkah pembatasan sosial terpadu yang ketat di London, Inggris tenggara, dan Wales.

Rencana untuk melonggarkan pembatasan selama Natal di seluruh wilayah diminimalisasi secara drastis atau dibatalkan sama sekali.

Baca Juga: Melihat Persiapan Atlet Sulsel untuk PON di Tengah Pandemi Covid-19

Banyak negara yang menutup perbatasan mereka untuk Inggris. Lantaran merasa khawatir dengan galur virus corona yang bermutasi. (Antara)

Load More