SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Makassar (Pemkot Makassar) akan memberlakukan jam malam. Mulai Kamis 24 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021.
Jam malam ini untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang semakin meningkat penularannya di Kota Makassar. Warga tidak boleh berkumpul atau berkerumun di sejumlah tempat yang berpotensi menularkan Covid-19.
Setelah Pukul 19.00 Wita, warga Makassar dihimbau untuk tidak berkerumun atau nongkrong ditempat umum.
Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin menegaskan hal ini dengan menerbitkan surat edaran Nomor: 003.02/431/S.Edar/Kesbangpol/XII/2020.
Rudy meminta sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat lebih masif dilakukan oleh camat dan lurah.
"Kita prihatin melihat naiknya angka yang yang terpapar Covid-19 sejak tiga minggu terakhir. Selain karena efek Pilkada, juga diakibatkan aktivitas ekonomi masyarakat yang terus meningkat, namun tidak dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat," kata Rudy pada peringatan hari ulang tahun Dharma Wanita Persatuan yang ke 21 di Kantor Wali Kota Makassar, Rabu (23/12/2020).
Menurut Rudy, potensi transmisi atau pengiriman Covid-19 harus dapat dicegah melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat. Khususnya, dalam menghadapi perayaan natal dan tahun baru 2021.
"Kita punya kesempatan mencegah efek natal dan tahun baru. Makanya kita telah mengambil kebijakan menutup seluruh fasilitas umum yang kemungkinan dijadikan masyarakat berkumpul, seperti Pantai Losari, Lego-lego, Pantai Akkarena, dan lainnya," kata dia.
Jam malam berlaku untuk tempat publik seperti mal, cafe, warkop, dan tempat yang menjadi berkumpulnya warga Makassar pada malam hari. Dibatasi jam operasionalnya hanya sampai Pukul 19.00 Wita.
Baca Juga: Lawan Covid-19, Aktivitas Warga Makassar Dibatasi Hingga Jam 7 Malam
"Demikian pula mal, cafe, Warkop dan tempat nongkrong lainnya. Kita batasi hanya sampai jam 7 malam saja. Ini tentu mengganggu, namun ini demi kepentingan orang banyak," kata Rudy.
Rudy meminta agar seluruh masyarakat ikut mengambil peran edukasi. Baik kepada masyarakat lain maupun kepada seluruh anggota keluarganya di rumah.
"Kita akan berupaya mencegah efek natal dan tahun baru sambil terus melakukan swab massal. Untuk mendeteksi yang terpapar akibat efek pilkada dan aktivitas lainnya. Insyaallah, mudah-mudahan saja di awal tahun, Covid-19 di Makassar kembali mampu kita kendalikan," katanya.
Bagi warga atau pelaku usaha yang melanggar disebut akan mendapatkan sanksi administratif hingga sanksi pidana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
-
7 Rekomendasi HP Murah Kamera Terbaik Agustus 2025, Spek Dewa Harga Jelata
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
Terkini
-
Semen Padang vs PSM Makassar: VAR Beraksi
-
Sinyal Eksodus Menguat! Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi 'Bolos' Demi Dampingi PSI
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone