SuaraSulsel.id - 28 September 2018 silam, merupakan hari yang tidak akan bisa terlupakan oleh Kursiah Bakri (27 tahun).
Hari itu merupakan malapetaka besar bagi keluarga Kursiah. Korban gempa dan likuifaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
2 tahun pasca gempa, kini Kursiah hidup menumpang di rumah keluarganya di Sulawesi Tengah.
Setelah terpisah dengan suaminya bernama Andi Amirullah dan putrinya Andi Aqilah. Saat terjadi gempa di Palu.
Kursiah mengatakan, saat terjadi gempa, suami bersama putrinya berada dalam rumah di Balaroa, Palu.
Baca Juga: Ayah Tega Habisi Anak Tiri, Jasadnya Dimasukkan ke Kantong Plastik
Sementara Kursiah sedang berada di sebuah pasar tradisional. Membeli kebutuhan rumah tangga.
"Saya keluar ke pasar. Pas saya sampai di pasar tiba-tiba gempa," kata Kursiah kepada SuaraSulsel.id, Selasa (22/12/2020).
Usai gempa, Kursiah berusaha segera kembali ke rumahnya. Agar dapat membantu menyelamatkan suami dan anaknya.
Hanya saja, situasi di Kota Palu ketika itu membuat Kursiah tidak bisa langsung kembali ke rumah.
"Pas mau pulang ke rumah sudah tidak bisa karena itu bangunan-bangunan, saya lihat sudah runtuh semua. Tidak bisa lewat memang. Langsung gelap memang itu satu Kelurahan Balaroa," jelas Kursiah.
Baca Juga: Curhat Seorang Ibu di NTT Miliki 3 Anak Waria
Menurut keterangan para tetangga, kata Kursiah, saat terjadi gempa di Palu. Suami Kursiah sempat menerobos masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan anaknya Aqilah.
Dari dalam rumah, Amirullah menyelamatkan Aqilah dari timpahan reruntuhan bangunan. Amirullah melempar Aqilah keluar dari dalam rumah yang pada waktu itu masih berusia 4 tahun 6 bulan.
"Saya ada di Pasar. Aqilah sama bapaknya di rumah. Tapi sempat ada beberapa orang tetangga yang lihat," katanya.
"Kejadiannya itu, bapaknya masuk ke dalam rumah tapi dia lempar anaknya keluar. Dia bilang 'Selamatkan anakku'," tambah Kursiah.
Entah bagaimana nasib Amirullah pasca menjadi korban gempa. Ada yang menyebut bahwa suami Kursiah tersebut telah meninggal dunia akibat tertimbun material bangunan gempa.
Namun, Kursiah sendiri mengaku masih belum yakin betul dengan informasi yang beredar tersebut.
Apalagi, setelah petugas melakukan pencarian dengan berbagai cara. Seperti melakukan penggalian sedalam 8 meter dan seluas 10 meter di area rumah Kursiah, tempat Amirullah terakhir terlihat pasca gempa terjadi. Mayat suami Kursiah tersebut hingga kini belum juga ditemukan.
"Kurang tahu juga (suami meninggal atau tidak). Karena mayatnya tidak saya temukan," jelas Kursiah.
Sementara, putri semata wayang Kursiah, Aqilah sendiri diketahui terakhir terlihat berada di Pesawat Hercules yang mengevakuasi para korban gempa di Palu.
Hal ini diketahui Kursiah dari beberapa orang yang telah menghubunginya. Setelah Kursiah memposting foto putrinya tersebut di media sosial Facebook. Untuk mencari tahu keberadaan Aqilah.
"Barusan lagi ini saya posting fotonya Aqilah di Facebook, sudah mau sampai 10 ribu orang ini yang bagikan ini postingan. Terus ada ibu-ibu dari Palu menelepon tadi malam. Dia bilang, ini anak kita (Aqilah) bersampingan duduk sama saya waktu di pesawat Hercules," terang Kursiah.
Melalui sambungan telepon, kata Kursiah, ibu-ibu yang memberikan informasi tersebut diketahui merupakan seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palu.
Dari informasi yang didapatkan Kursiah, Aqilah dibawa oleh seorang ibu-ibu yang memiliki ciri-ciri dengan berbadan gemuk, tubuhnya pendek serta memakai jilbab. Menuju Kota Balikpapan, Kalimatan Timur menggunakan pesawat Hercules yang ditumpanginya waktu itu.
"Bisa jadi pada waktu itu ada yang bawa lari dia (Aqilah) cuma tidak ditahu siapa. Di pesawat duduk melantai sampai di Balikpapan. Saya tanya itu ibu (yang kasih informasi), siapa yang bawa? Dia bilang yang bawa itu anak, ibu-ibu, gemuk, pendek terus pakai jilbab," beber Kursiah.
Saat di pesawat, ibu-ibu tersebut mengaku membawa Aqilah karena mengira orang tua Aqilah telah meninggal dunia. Pasca menjadi korban gempa di Kota Palu.
"(Ibu guru) tanya anak dari mana ini? Dia (ibu yang bawa) bilang korban dari Palu. Mungkin mamanya sudah meninggal jadi saya bawa," ungkap Kursiah.
Kursiah yakin bahwa anak perempuan yang dibawa ke Balikpapan menggunakan Pesawat Hercules tersebut memang merupakan adalah anaknya, Aqilah. Yang selama ini ia cari.
Terlebih lagi, informasi yang didapatkan dari ibu guru itu sama persis dengan yang ia peroleh dari beberapa orang yang pernah Kursiah temui saat mencari anaknya di sejumlah lokasi gempa, di Palu.
Anak perempuan yang dibawa oleh perempuan tersebut masih mengenakan pakaian daster. Yang sama persis dengan pakaian yang digunakan Aqilah disaat-saat terakhir bersama dengan Kursiah. Sebelum terjadi gempa.
"Tapi memang informasi yang saya dapatkan ini pas satu minggu habis gempa. Dia bilang kalau anak saya ini naik pesawat Hercules. Dibawa sama ibu-ibu, ciri-cirinya sama dengan yang dia bilang (ibu guru itu). Itu ibu bawa anak tiga orang. Laki-laki dua, satu perempuan," katanya.
"Terakhir dia (Aqilah) pakai baju daster. Memang sore itu, dia pakai baju begitu memang, daster," sambung Kursiah.
Dua tahun lebih, Kursiah mencari Aqilah di berbagai tempat. Namun, belum juga membuahkan hasil. Kini Aqilah yang terpisah dari ibunya tersebut diketahui telah berusia 7 tahun.
"Iya, kejadian gempa 2018 itu. Saya mencari terus kasihan. Cuma barusan ini banyak yang bantu. Saya sudah dari Sengkang, semua. Saya juga pernah melapor di Palu di media sosialnya. Tapi belum ada hasilnya. Kalau umurnya Aqilah sekarang ini, sekitar 7 tahunan karena sudah dua tahun lebih kejadiannya," tutur Kursiah.
Terakhir informasi yang didapatkan Kursiah, ibu guru tersebut sempat menawari Aqilah permen. Untuk menghibur anak-anak korban gempa Palu itu saat dievakuasi menggunakan pesawat Hercules.
Namun, permen yang hendak diberikan itu ditolak oleh Aqilah. Aqilah lebih memilih untuk berdiam diri di dalam pesawat.
"Itu ibu guru yang satu pesawat sama Aqilah, sempat dia mau kasih Aqilah gula-gula tapi dia (Aqilah) tidak mau. Dia diam terus, pikiranku dia bilang mungkin trauma. Tapi saya bilang, kalau anakku saya bilang memang pendiam," ujar Kursiah.
Setelah tiba di Balikpapan, Kalimatan Timur, ibu-ibu tersebut diketahui berencana akan melanjutkan perjalanannya. Dengan membawa Aqilah dan dua anak laki-laki korban gempa itu ke Kota Surabaya.
"Informasinya dia (ibu guru) yang satu pesawat dengan Aqilah, dia tanya itu ibu yang bawa Aqilah. Dia bilang 'Ibu mau ke mana'?. Terus dijawab, bilang saya mau ke Surabaya saja. Karena pas di Bandara Balikpapan. Orang sudah saling terpisah. Karena itu ibu guru yang satu pesawat sama Aqilah, dia juga pergi cari keluarganya di Balikpapan," beber Kursiah.
Meski telah lama berpisah, Kursiah yakin betul bahwa Aqilah masih hidup. Sebab itu, Kursiah pun masih berupaya mencari informasi terkait dimana keberadaan putri tercintanya tersebut.
Dengan cara memposting foto-foto Aqilah di media sosial hingga sesekali mendatangi lokasi-lokasi yang terdampak gempa di Palu.
"Sudah lama terpisah saya sama Aqilah. Cuma karena saya yakin dia masih hidup sampai sekarang. Jadi setiap saat saya posting lagi fotonya. Siapa tahu betul-betul selamat dan ada yang lihat. Dua hari yang lalu saya ke Palu lagi jalan-jalan. Masih bau mayat di sana karena banyak korban juga yang tidak didapat kasihan. Sekitaran 5000-an KK yang meninggal di situ di Kelurahan Balaroa," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
Anak Thom Haye Sakit: Mungkin Ada Sesuatu yang Salah
-
Anak Abah dan Ahoker Dukung Pramono-Rano, Ahok: Negara Lebih Penting dari Ras dan Agama
-
Jumlah Pemain Judi Online RI Tembus 8,8 Juta: 97 Ribu TNI/Polri, 80 Ribu Anak di Bawah Umur
-
Fuji Ajak Gala Sky Berbagi dengan Anak Yatim, Netizen Kagum pada Pola Asuh Keluarga Haji Faisal
-
Fitri Salhuteru Unggah Foto Bareng Anak yang Dihujat Gegara Konflik dengan Nikita Mirzani
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI