SuaraSulsel.id - Penyebaran Covid-19 di Sulawesi selatan (Sulsel) terus mengalami peningkatan secara signifikan. Makin banyak warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal, sebelumnya Sulsel dinyatakan telah keluar dari zona merah.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan penularan Covid-19 di Sulsel. Salah satunya adalah pelaksanaan pesta demokrasi.
"Jadi banyak faktor, termasuk salah satunya Pilkada kita bisa lihat banyak Paslon yang terkena, pelaksana yang meninggal. Jadi banyak faktor, tapi pilkada bukan menjadi problem tapi kesadaran masyarakat untuk masing-masing melindungi diri itu kuncinya," ungkapnya, dikutip dari KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com Jumat (18/12/2020).
Menurutnya peningkatan kasus Covid-19 pasca pelaksanaan pesta demokrasi ini telah diprediksi sebelumnya akan terjadi.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Kasus Aktif Indonesia Masih Tinggi, Capai 15,08 Persen
"Kita sudah prediksi dengan pesta demokrasi ini pasti," tambahnya.
Ia menambahkan adanya kenaikan kasus ini didominasi oleh transmisi lokal dan bukan dari luar.
"Jadi bukan dari luar, jadi tidak ada klaster dari luar, ini masih transmisi lokal. Sehingga yang harus kita lakukan adalah sumber penularan dimana, sumber penularan itu indikasi awal itu ada di rumah tangga sehingga total yang harus lebih kita persiapkan untuk mengisolasi," terangnya.
Saat ditanyakan soal rencana wajib swab untuk masyarakat Sulsel, Nurdin hanya menyampaikan masih mengkaji hal tersebut.
"Itu sekarang lagi kita buatkan kajiannya," singkatnya.
Baca Juga: Sehari Ada 6.689 Kasus Baru, Pasien Corona RI Kini Capai 650.197 Orang
Nurdin menyampaikan, sekitar 80 persen kasus di Sulsel merupakan orang tanpa gejala (OTG). Pasalnya saat ini jumlah pasien yang mengikuti isolasi mandiri di hotel mengalami peningkatan dibanding yang dirawat di rumah sakit.
"Indikatornya di RS itu tidak terlalu. Tapi yang hotel agak kewalahan kita, jadi saya kira kita belum berpikir ke arah itu karena tentu apa yang disampaikan Bapak Presiden kita menangani Covid-19 ini tapi jangan melupakan ekonomi kita," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari