SuaraSulsel.id - Vaksin Covid-19 menjadi harapan baru dalam penanganan pandemi virus Corona. Sayangnya, belum tentu semua negara-negara di dunia bisa mendapatkan akses terhadap vaksin tersebut.
Sayangnya, sebuah lembaga pengawas vaksin internasional mengungkapkan bahwa negara-negara kaya telah menimbun vaksin Covid-19.
Hal ini membuat negara miskin kesulitan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Sembilan dari 10 orang di 67 negara miskin berisiko tertinggal saat negara kaya bergerak menuju jalur pelarian mereka dari pandemi," kata Aliansi Vaksin Rakyat dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu Agency.
Kanada menduduki peringkat teratas, dengan cukup vaksin untuk memvaksinasi setiap warganya sebanyak lima kali.
Menurut aliansi itu, negara-negara kaya yang mewakili hanya 14 persen dari populasi dunia telah membeli 53 persen dari semua vaksin yang paling menjanjikan sejauh ini.
"Tidak seorang pun boleh diblokir untuk mendapatkan vaksin penyelamat nyawa karena negara tempat mereka tinggal atau jumlah uang yang ada di kantong mereka," kata Anna Marriott, manajer kebijakan kesehatan Oxfam, yang tergabung dalam aliansi tersebut.
Marriott memperingatkan bahwa miliaran orang di seluruh dunia tidak akan menerima vaksin Covid-19 yang aman dan efektif selama bertahun-tahun kecuali ada perubahan dramatis.
Vaksin untuk Siapa?
Baca Juga: Benarkah Vaksin Covid-19 akan Membuat Perbedaan pada Tingkat Penularan?
Selain masalah distribusi, pemberian vaksin ke masyarakat juga wajib diperhitungkan. Di Indonesia, tidak semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin secara cuma-cuma.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan tenaga Kesehatan seperti dokter dan perawat serta aparat Kepolisian dan Tentara Republik Indonesia (TNI) merupakan garda depan (front liners) yang akan mendapatkan injeksi vaksin COVID-19 terlebih dahulu.
"Kami memohon kesabaran seluruh warga Indonesia karena vaksin datang secara bertahap dan karenanya kami harus membuat prioritas. Penetapan prioritas ini telah mengikuti standar yang diberikan oleh WHO dan juga melalui ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) serta mereka yang ahli di bidangnya," tutur Airlangga dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Saat ini, pemerintah telah menyiapkan dosis vaksin untuk sekitar 65 persen dari total penduduk Indonesia. Vaksin yang disediakan yaitu vaksin program sebanyak 32 juta dosis yang digratiskan melalui iuran BPJS serta vaksin mandiri sebanyak 75 juta dosis.
"Sebanyak 32 juta dosis disiapkan untuk yang menerima bantuan iuran BPJS yang tidak memiliki komorbit dan berusia antara 18-59 tahun. Rentang usia dan kondisi penerima ini disesuaikan dengan yang mengikuti uji klinis," tambahnya.
Sedangkan untuk vaksin mandiri, Airlangga mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat diakses melalui Sektor Industri Padat Karya di mana Perusahaan menyediakan vaksin untuk karyawannya dan bisa didapat salah satunya melalui BPKS Ketenagakerjaan.
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Nusron Wahid Bongkar 6 Isu Panas Pertanahan di Sulsel: Dari Sertifikat Wakaf hingga Konflik HGU
-
Oknum Polwan dan TNI Diduga Peras Sopir Rp30 Juta Terancam Hukuman Berat
-
Sindikat Curanmor Pulau Sulawesi Ini Sudah Beraksi di 100 TKP
-
Pelatih PSM Makassar Pelajari Kekuatan PSBS Biak
-
Ini Alasan LSM Laporkan Dua Guru Luwu Utara Sampai Presiden Harus Turun Tangan