SuaraSulsel.id - Botswana, menjadi rumah bagi hampir separuh populasi gajah liar Afrika. Sayangnya, warga dan pemerintah Botswana mulai mengeluh.
Karena populasi gajah yang begitu banyak telah membuat konflik dengan manusia. Khususnya dengan petani.
Botswana pun bersiap merepatriasi ribuan mamalia besar itu ke negara tetangganya, Angola. Untuk mengurangi jumlah gajah di negara itu dan konflik dengan para petani.
Dalam perang saudara Angola yang berlangsung puluhan tahun, puluhan ribu gajah kabur ke Botswana.
Baca Juga: Ini Lokasi TPS Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Makassar
Botswana merupakan rumah bagi lebih dari 130 ribu gajah, populasi hewan liar terbesar di dunia.
Namun demikian, puluhan ribu di antaranya, sebenarnya adalah gajah pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara selama puluhan tahun di Angola, yang berakhir pada 2002.
Para pelestari lingkungan mengatakan, populasi gajah Botswana telah tumbuh terlalu besar. Hal itu berujung pada konflik dengan petani serta kurangnya pasokan makanan dan air.
Mike Chase dari organisasi Elephants Without Borders atau Gajah Tanpa Tapal Batas mengatakan, salah satu cara untuk melancarkan ketersendatan ini, yaitu menciptakan koridor aman bagi para gajah untuk melintas.
"Mengisi dan mendiami kembali Angola tenggara, di mana hanya terdapat sedikit gajah,” katanya kepada VOA.
Baca Juga: Petugas KPPS di Makassar Memilih Mundur Daripada Harus Tes Swab
Untuk memungkinkan proses tersebut, pemerintah Angola telah setuju untuk membersihkan ranjau darat yang tersisa dari masa perang dan, bersama Botswana, mencopot pagar yang sebelumnya menghalangi migrasi gajah.
Pelestari lingkungan Erik Verreyne mengatakan, masih menerima laporan insiden perburuan gading gajah di Angola.
"Kami juga tahu bahwa ranjau darat masih menjadi masalah meski mereka berupaya untuk membersihkannya. Entahlah, yang pasti penting bagi kita untuk membuka koridor itu,” katanya.
Botswana merupakan bagian dari Kawasan Konservasi Trans-perbatasan Kavango-Zambezi (KAZA), kelompok kerja sama lima negara untuk melestarikan sumber daya alam bersama.
Direktur Eksekutif KAZA, Nyambe Nyambe, mengatakan bahwa tujuan kerja sama itu adalah terciptanya pergerakan bebas satwa liar di kawasan tersebut.
“Keberlangsungan hidup gajah dalam jangka panjang bergantung pada upaya untuk memastikan bahwa kita mengamankan dan menghubungkan kembali koridor satwa liar pada skala trans-perbatasan. Terkait apa yang dilakukan negara-negara mitra untuk mendukung, khususnya Angola, seluruh kawasan persebaran satwa liar berkontribusi dalam proses tersebut,” katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 37 Kode Redeem FF Terbaru 16 Juni: Ada Diamond, Skin, dan Hadiah ONIC Juara
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game Terbaik Juni 2025
-
Ekonom AS Sarankan RI Terapkan Tarif Flat Tax, Langsung Ditolak Sri Mulyani
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal