Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 02 Desember 2020 | 07:19 WIB
Asrama mahasiswa Papua dikepung. (Facebook/Andi Kossay)

SuaraSulsel.id - Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Izack Leatemia membantah kabar pengepungan asrama Papua di BTN Wayame, Kecamatan Teluk Ambon oleh anggota TNI dan polisi.

Izack menyebut kabar tersebut adalah hoaks belaka. Polisi membantah telah mengepung asrama mahasiswa Papua di Ambon.

"Video hoaks yang disebarkan melalui akun FB bernama Abner Holago memang membuat marah warga setempat, namun tidak ada pengepungan jalan masuk maupun mess mahasiswa ini," kata Leatemia di Ambon, Selasa (1/12/2020).

Leatemia mengatakan video yang viral di media sosial itu menggambarkan seakan-akan warga Wayame bersama salah seorang dosen, RT setempat, Dolvis da Costa bersama perangkat desa telah mengintimidasi mahasiswa Papua.

Baca Juga: Umumkan Republik Papua Barat, Benny Wenda Jadi Presiden Sementara

Drama di asrama Papua itu, menurut versi Leatemia, bermula dari dugaan kedatangan warga asing pada Senin malam.

Tamu itu datang sekitar pukul 21.30 WIT dan diduga berasal dari sebuah desa di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Pejabat Desa Wayame, Ketua RT setempat beserta perangkat desa menyambangi mess mahasiswa Papua untuk mencari tahu identitas tamu tersebut.

"Pukul 21:50 WIT Pejabat Desa Wayame, Nur Alan La Saleman beserta staf tiba didampingi Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Wayame untuk menanyakan identitas orang yang baru berkunjung ke mess dimaksud," ucapnya.

Namun terjadi penolakan dari mahasiswa Papua yang berada di dalam mess. Mereka merekam proses pencarian tamu misterius tersebut dan menyebarkannya ke media sosial.

Baca Juga: ULMWP Umumkan Pemerintah Sementara West Papua, Merdeka dari Indonesia

Tak menemukan tamu misterius itu, perangkat Desa Wayame, Bhabinkamtibmas, dan Bhabinsa keluar dari mess mahasiswa Papua.

Untuk menjaga situasi keamanan di sekitar lokasi tersebut, personil Polsek Teluk Ambon berjaga-jaga di sekitar lokasi mess mahasiswa Papua.

Ketua RT 011 RW 06 Desa Wayame, Dolvis da Costa juga membantah adanya aksi pengepungan oleh aparat TNI, Polri, dan RT serta perangkat Desa Wayame terhadap mess mahasiswa Papua.

"Saya bersama perangkat RT dan masyarakat masuk mess itu hanya untuk menanyakan ada orang yang dicurigai karena ketika kita masuk dan ada yang lari ke belakang mess," akui Dolvis.

Pejabat Desa Wayame, Nur Alan La Saleman juga menyatakan video yang menyebutkan ada intimidasi terhadap adik-adik mahasiswa Papua di mes Wayame itu tidaklah benar.

"Kedatangan aparat keamanan dan pengurus RT semata-mata adalah patroli wilayah yang sering kali dilakukan, terutama oleh RT dan Bhabinkamtibmas maupun Banbinsa jadi sama sekali tidak ada intimidasi, apalagi sampai melarang mereka keluar dan tidak bisa makan," tegas Nur.

Load More