SuaraSulsel.id - Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Izack Leatemia membantah kabar pengepungan asrama Papua di BTN Wayame, Kecamatan Teluk Ambon oleh anggota TNI dan polisi.
Izack menyebut kabar tersebut adalah hoaks belaka. Polisi membantah telah mengepung asrama mahasiswa Papua di Ambon.
"Video hoaks yang disebarkan melalui akun FB bernama Abner Holago memang membuat marah warga setempat, namun tidak ada pengepungan jalan masuk maupun mess mahasiswa ini," kata Leatemia di Ambon, Selasa (1/12/2020).
Leatemia mengatakan video yang viral di media sosial itu menggambarkan seakan-akan warga Wayame bersama salah seorang dosen, RT setempat, Dolvis da Costa bersama perangkat desa telah mengintimidasi mahasiswa Papua.
Drama di asrama Papua itu, menurut versi Leatemia, bermula dari dugaan kedatangan warga asing pada Senin malam.
Tamu itu datang sekitar pukul 21.30 WIT dan diduga berasal dari sebuah desa di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Pejabat Desa Wayame, Ketua RT setempat beserta perangkat desa menyambangi mess mahasiswa Papua untuk mencari tahu identitas tamu tersebut.
"Pukul 21:50 WIT Pejabat Desa Wayame, Nur Alan La Saleman beserta staf tiba didampingi Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Wayame untuk menanyakan identitas orang yang baru berkunjung ke mess dimaksud," ucapnya.
Namun terjadi penolakan dari mahasiswa Papua yang berada di dalam mess. Mereka merekam proses pencarian tamu misterius tersebut dan menyebarkannya ke media sosial.
Baca Juga: Umumkan Republik Papua Barat, Benny Wenda Jadi Presiden Sementara
Tak menemukan tamu misterius itu, perangkat Desa Wayame, Bhabinkamtibmas, dan Bhabinsa keluar dari mess mahasiswa Papua.
Untuk menjaga situasi keamanan di sekitar lokasi tersebut, personil Polsek Teluk Ambon berjaga-jaga di sekitar lokasi mess mahasiswa Papua.
Ketua RT 011 RW 06 Desa Wayame, Dolvis da Costa juga membantah adanya aksi pengepungan oleh aparat TNI, Polri, dan RT serta perangkat Desa Wayame terhadap mess mahasiswa Papua.
"Saya bersama perangkat RT dan masyarakat masuk mess itu hanya untuk menanyakan ada orang yang dicurigai karena ketika kita masuk dan ada yang lari ke belakang mess," akui Dolvis.
Pejabat Desa Wayame, Nur Alan La Saleman juga menyatakan video yang menyebutkan ada intimidasi terhadap adik-adik mahasiswa Papua di mes Wayame itu tidaklah benar.
"Kedatangan aparat keamanan dan pengurus RT semata-mata adalah patroli wilayah yang sering kali dilakukan, terutama oleh RT dan Bhabinkamtibmas maupun Banbinsa jadi sama sekali tidak ada intimidasi, apalagi sampai melarang mereka keluar dan tidak bisa makan," tegas Nur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Rekrutmen 'Busuk' Polri dari Hulu ke Hilir Bikin Masyarakat Hilang Kepercayaan
-
Dihukum Mati! Fakta Mengerikan Pembunuhan Sales Cantik Terungkap di Sidang
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!