SuaraSulsel.id - Sejumlah foto yang memperlihatkan massa dengan narasi momen pembantaian ulama dan santri pada 1948 beredar di media sosial.
Pembantaian ini diklaim terjadi di kota Madiun, Jawa Timur. Adapun unggahan itu dicuitkan oleh @arulbaex di Twitter.
Kolase foto itu terdiri dari enam gambar yang semuanya berwarna hitam putih. Masing-masing foto menangkap momen yang berbeda-beda.
Tiga foto memperlihatkan seseorang tengah diadili yang salah satunya digantung, sementara foto lain menunjukkan kerumuman massa.
Baca Juga: Kemenag Siapkan Naskah Khutbah Jumat, Fadli: Pemerintah Tak Percaya Ulama
Adapun postingan itu diberi caption adalah "Pembantaian Ulama dan Santri: Darah di Madiun September 1948"
Lantas benarkah kolase foto itu merupakan kejadian pembantaian ulama dan santri di Madiun pada September 1948?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, foto pembantaian ulama dan santri tersebut dinyatakan tidak benar.
Berdasarkan pencarian gambar, ditemukan fakta bahwa foto-foto tersebut tidak berhubungan satu sama lain dan bukan merupakan foto pembantaian ulama dan santri.
Baca Juga: Heboh Video Pria Bersila di Tengah Jalan Ditabrak Truk, Sopir Ditangkap
Adapun salah satu foto tersebut dijepret oleh Neal Ulevich pada 1976 yang menyabet penghargaan Pulitzer 1977.
Sementara foto lainnya merupakan foto seorang mahasiswa tergantung di taman Univeristas Thammasat di Bangkok. Saat itu, terjadi demonstrasi yang menentang seorang mantan presiden militer.
Foto yang memperlihatkan massa merupakan potret Divisi Siliwangi yang menangkap semua simpatisan PKI di Madiun. Sebelum adanya peristiwa G30S/PKI 1965, PKI itu sudah melakukan pemberontakan berdarah di Madiun 19 September 1948.
Pemerintahan Soekarno saat itu menetapkan gerakan itu adalah bentuk pemberontakan terhadap NKRI. Maka tanpa tanggung-tanggung lagi Indonesia mengerahkan Divisi Siliwanginya untuk menggulung kekuatan PKI di Madiun dan sekitarnya.
Adapun foto yang memperlihatkan kepala merupakan I Gede Puger. Pada 16 Desember 1965 sejumlah anggota RPKAD menyeret I Gede Puger, salah satu donatur Central Daerah Besar (CBD) PKI Propinsi Bali yang ditembak di depan massa kemudian dimutilasi.
Kesimpulan
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Perang Iran-Israel Bikin Sri Mulyani Was-was, Kenapa?
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
-
Punya Nama Depan Jaka, Pemain Berbandrol Rp415 M Ini Keturunan Indonesia?
-
Dear Pak Prabowo! Ekonomi RI Tak Menggembirakan, Rakyat Tak Pegang Duit
-
5 Pemain Kesayangan Patrick Kluivert Tak Dilirik Gerald Vanenburg ke Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
Apa Itu Terapi Oksigen dan Manfaatnya Bagi Tubuh?
-
Presiden Prabowo: 4 Pulau Milik Aceh!
-
Rupiah Terancam Rp16.600 Akibat Konflik Iran-Israel: Investor Panik Cari Aset Aman
-
19 Kantor Bank di Sulawesi Selatan Tutup, Apa yang Terjadi?
-
Toyota Land Cruiser Angkut Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif Kecelakaan di Barru