Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 23 November 2020 | 18:09 WIB
Presiden Jokowi meninjau kebun bibit di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Magelang, Jumat (14/2/2020). (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)

SuaraSulsel.id - Takut penularan virus corona atau Covid-19 meningkat di akhir tahun, Presiden Jokowi minta libur dan cuti bersama akhir tahun dikurangi.

Hal ini berkaitan dengan kemungkinan libur dan cuti bersama itu menyebabkan munculnya klaster Covid-19.

Hal itu dikatakan Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

"Berkaitan dengan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," ujar Muhadjir dalam konferensi pers virtual, seusai Ratas dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Anak Buah Gubernur Anies Tak Tahu Habib Rizieq Tolak Tes Swab

Jokowi memerintahkan agar segera dilakukan rapat koordinasi yang dilaksanakan Kemenko PMK dengan kementerian/lembaga terkait untuk membahas libur dan cuti bersama akhir tahun serta pengganti libur cuti bersama Idul Fitri ini.

Adapun rapat terbatas tersebut diselenggarakan untuk mengevaluasi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Dalam Ratas itu Presiden menyampaikan bahwa indikator penanganan Covid-19 di Tanah Air relatif positif, dibandingkan indikator penanganan global.

Muhadjir menyampaikan arahan Presiden agar indikator tersebut dipertahankan dan diupayakan semakin baik.

Presiden juga berpesan agar Mendagri, Polri dan seluruh jajaran memberikan perhatian khusus dalam masalah Pilkada yang akan berlangsung kurang dari dua pekan ke depan. (Antara)

Baca Juga: Awalnya Dirawat Karena Demam Berdarah, Surya Paloh Ternyata Positif Covid

Load More