Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 18 November 2020 | 19:21 WIB
Bakso Satangnga / [Foto: Dokumentasi Bakso Satangnga]

Apalagi, waktu itu memang banyak masyarakat yang ingin menikmati kuliner bakso. Hanya saja, tidak ada yang berani membuka warung untuk berjualan.

Dari cerita Alwi, beberapa penjual bakso di Makassar banyak yang memutuskan untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. Akibat tidak dapat berjualan bakso di warung saat pandemi corona tengah melanda.

"Alhamdulillah tidak ada yang komplain. Pelanggan juga mengerti karena ada mangkuknya, jadi wajar kalau naik hargnya," terang Alwi.

Khusus untuk di bagian promosi, Alwi dibantu oleh rekan-rekan jurusannya. Teman-teman Alwi ikut mempromosikan bakso Satangnga di media sosial Instagram dan Facebook.

Baca Juga: Cara Tim Medis Atasi Keletihan Terhadap Pandemi

"Saya dibantu oleh teman jurusan untuk promosikan bakso saya di medsos," tutur dia.

Cara yang ditempuh Alwi ini terbukti ampuh. Banyak masyarakat yang tertarik dan segera menghubungi Alwi ketika melihat postingan di media sosial.

Baik mengirim pesan singkat kepada Alwi maupun menelepon secara langsung untuk dapat mencicipi bakso Satangnga.

"Alhamdulillah lancar, jualan laris. Kalau satu kali saya iklankan di medsos langsung ada chat saya, bertanya mau beli," jelas Alwi.

Pelanggan bakso Alwi, cukup beragam. Mulai dari masyarakat sipil, pegawai bank, hingga pegawai BUMN. Tua dan muda semuanya direspon cepat oleh Alwi, baik yang hanya sekedar bertanya maupun orang-orang yang memang ingin membeli.

Baca Juga: Belajar Online Makan Korban, Gadis SMA Tewas karena Stres Banyak Tugas

"Ada juga yang beberapa hanya sekedar bertanya. Tapi saya tidak ambil pusing, semuanya saya respon baik. Namanya juga usaha. Kalau tidak laku, ya tidak apa-apa juga, kalau laku alhamdulillah," katanya.

Load More