Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 17 November 2020 | 13:47 WIB
Ilustrasi penganiayaan (Shutterstock).

SuaraSulsel.id - Kasat Reskrim Polres Mukomuko Ajun Komisaris Teguh Ari Aji mengatakan, siswa Pondok Pesantren Raudatun Naja diduga menjadi korban kekerasan guru.

Korban berusia 12 tahun bernama Egi Prametia Candra. Berdomisili di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meninggal dunia, Minggu malam (15/11/2020)

"Memang benar anak tersebut meninggal di kediaman neneknya Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB di wilayah Air Haji Provinsi Sumatera Barat," kata Teguh Ari Aji, Selasa (17/11/2020).

Polres Mukomuko pada Kamis (12/11) menerima laporan terkait kekerasan terhadap anak dibawah umur terjadi pada tanggal 9 November 2020.

Baca Juga: Menohok Jawaban Nikita Mirzani Dituduh Terlibat Prostitusi sampai Jual Diri

Pelapor adalah seorang perempuan bernama Eri Gustina (46). Pekerjaan ibu rumah tangga. Beralamat di Desa Penarik, Kecamatan Penarik.

Terlapor adalah Zhaini Dahlan. Ustaz atau guru di Ponpes Raudatun Naja, Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya.

Adapun kronologis kejadian, pada hari Rabu tanggal 11 November 2020 sekira pukul 17.00 WIB, pelapor ditelpon oleh anaknya yang berada di Padang atas nama Uci.

Memberitahu bahwa anak pelapor atas nama Egi Prametia Candra di Pesantren Rodatun Naja sedang sakit.

Karena sakit, Egi diantar pihak Pesantren Rodatun Naja ke rumah adik pelapor yang bernama Adi. Mengetahui hal tersebut, pelapor langsung pulang dan melihat Egi Prametia Candra.

Baca Juga: Tweet yang Sudah Dihapus Masih Bisa Dilihat, Ini Caranya

Pelapor melihat kaki dan paha korban terdapat luka lebam, serta tidak bisa berdiri dan jalan.

Berdasarkan keterangan Egi, luka lebam tersebut karena dipukul menggunakan bambu oleh Zaini Dahlan ustaz Pesantren Rodatun Naja.

Sebanyak tiga luka memar di pinggang bagian belakang, luka memar di kedua paha, luka memar di bagian betis, dan di bagian tulang kering

Sehingga mengakibatkan kaki korban keram dan tidak dapat di gunakan berdiri dan jalan. (Antara)

Load More