SuaraSulsel.id - Dinas Kebudayaan Kota Makassar mengelar Forum Group Discussion (FGD) penyusunan buku panduan atau cetak biru kemajuan kebudayaan.
Kegiatan dengan tema penguatan literasi budaya melalui transformasi budaya di Kota Makassar, digelar untuk memajukan kebudayaan nasional di Indonesia.
Dinas Kebudayaan sebagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Makassar terbentuk berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2016.
Dinas Kebudayaan mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Wali Kota Makassar melaksanakan urusan pemerintahan bidang kebudayaan.
Baca Juga: Video Seks Petinggi PDI Perjuangan Direkam di Kota Makassar
"Mengelola kebudayaan masyarakat dalam wilayah Kota Makassar. Melestarikan tradisi masyarakat yang penganutnya dalam wilayah Kota Makassar, membina lembaga adat, kesenian masyarakat, sejarah lokal dalam wilayah Kota Makassar, meregistrasi, mengelola, mengawasi dan melestarikan cagar budaya Kota Makassar dan mengelola museum," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Taufik Rahim, Jumat (13/11/2020).
Taufik mengatakan, Dinas Kebudayaan memerlukan kompas atau barometer dalam mencapai tujuan dan strategi dalam Pemerintahan Kota Makassar. Oleh karena dibutuhkan cetak biru kebudayaan Kota Makassar.
Ini diharapkan bisa dijadikan panduan atau barometer dalam melaksanakan kegiatan. Sehingga memerlukan kesesuaian dengan tuntutan, tantangan, dan kebutuhan. Karena di dalam cetak biru terdapat suatu kerangka kerja yang terperinci. Sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan.
“Meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan dan langkah-langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja," jelasnya.
Dalam menyusun kerangka kerja yang terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan kebudayaan Kota Makassar dibutuhkan pemikiran dan masukan serta saran dari para ahli, akademisi, budayawan, seniman pemerhati budaya, sejarahwan dan masyarakat pelaku budaya.
Baca Juga: Polda Kantongi Identitas Penusuk Timses Cawalkot Makassar di Palmerah
"Diharapkan dari kegiatan FGD kita memperoleh interaksi data informasi tentang kebudayaan. Khususnya kebudayaan Kota Makassar. Dalam hal meningkatkan kedalaman informasi mengenai kebudayaan Kota Makassar. Menyingkap berbagai aspek fenomena budaya, sehingga budaya Kota Makassar dapat didefinisikan dan diberi penjelasan dan dapat disimpulkan," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Polisi Tembak TNI Gadungan Pencuri Emas dan Ponsel Warga
-
53 Ribu Roti Gratis Dibagikan ke Warga Makassar
-
Petani Sinjai Merana: Banjir 2 Meter Ancam Gagal Panen 4 Hektare Sawah
-
Dari Maros ke Barru Cuma Rp10 Ribu! Ini Jadwal dan Rute Kereta Api Sulawesi Selatan
-
Rebutan Pulau, Sengketa Panas Sulsel dan Sultra di Laut