SuaraSulsel.id - Masa belajar di rumah masih diberlakukan di Sulawesi Selatan. Hal itu berdasarkan surat edaran Gubernur Sulawesi Selatan tentang Perpanjangan Masa Belajar di Rumah hingga 14 November 2020.
Meski begitu, rupanya sudah ada dua kabupaten di Sulawesi Selatan yang berstatus zona hijau mengizinkan siswa dan guru membuka ruang kelas. Yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Beberapa sekolah sudah membuka sekolah tatap muka langsung.
Jika sekolah tatap muka diberlakukan, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meminta, agar protokol kesehatan harus diperketat.
Hal itu disampaikan Andi Sudirman saat wawancara langsung dalam Program 'Apa Kabar Indonesia Pagi' TV One dengan topik "Masih Pandemi, Siapkah Sekolah Tatap Muka?".
Baca Juga: KPK Sebut Banyak Pegawai Pemprov Sulsel Pandai Buat Laporan, Faktanya Beda
"Alhamdulillah, sejak ditetapkannya Sulawesi Selatan keluar dari zona merah (Covid-19), beberapa wilayah positif rate-nya sudah rendah (melandai)," ujar Sudirman.
Andi Sudirman mengakui, jika selama belajar daring beberapa kendala dirasakan orang tua siswa. Mulai dari akses internet, serta HP atau komputer. Bahkan tak jarang pula orang tua siswa sulit untuk mendampingi anaknya dalam belajar dari rumah.
"Perlu pertimbangan basis zona wilayah. Sulawesi Selatan tidak bisa disamaratakan dengan daerah lainnya. Karena kita memiliki geografis yang beragam, seperti wilayah terpencil," katanya.
Indikator saat sekolah sudah layak menerapkan belajar secara langsung, kata dia, perlu melihat dengan sistem mendengar masukan dari bawah.
Dia mengaku, dalam sekolah tatap muka langsung harus melakukan dengan beberapa pertimbangan.
Baca Juga: Gubernur Nurdin Abdullah Mengamuk di Kantor Perizinan, Tegur Dua Kadis
"Pengusulan dari bawah. ketika sekolah, orang tua siswa atau wali siswa setuju dan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten. Serta harus turun ke bawah untuk melakukan verifikasi, termasuk melihat fasilitas protokol kesehatannya seperti tempat cuci tangannya. Jadi jika sekolah memenuhi syarat secara kondisi dan situasi di lapangan dan selama pandemi positif rate-nya rendah. Bisa menjadi pertimbangan (sekolah dibuka/belajar tatap muka langsung) dan kita akan buat SOP-nya," jelasnya.
Beberapa sekolah pun sudah mulai menerapkan tatap muka langsung. Seperti di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja, melihat positif ratenya sudah mulai melandai. Beberapa sekolah vokasi pun sudah menerapkan belajar di kelas.
"Sudah ada beberapa sekolah yang sudah buka. Seperti sekolah vokasi misalnya Kehutanan/Peternakan. Tidak mungkin kita mengharapkan mereka belajar di rumah ketika vokasi mengharuskan belajar praktik lapangan lebih banyak. Jadi mereka harus turun ke lapangan, tetapi tentu harus dengan protokol kesehatan yang ketat," pungkasnya.
Wagub Sulsel mengatakan, setuju sekolah dibuka khusus bagi pelajar yang mulai paham pentingnya mengikuti protokol kesehatan dalam pandemi covid-19. Seperti pelajar SMP dan SMA atau sederajat.
“Saya pikir ini sesuatu hal yang tidak ada persoalan, ketika kita sudah membolehkan salat berjamaah di masjid dengan protokol kesehatan. Kenapa kita tidak boleh menerapkan di sekolah dengan wilayah yang positif rate-nya rendah. tentu harus ada verifikasi ketat dan pengawasan yang ketat dan ada fasilitas pelayanan kesehatan. Kita berharap adanya semi homeschooling dengan melakukan sistem hari ini masuk, besok tidak. Komitmen orang tua untuk memastikan selama transit sekolah rumah ketat penjagaan serta SOP memenuhi persyaratan," terangnya.
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Temui Lisa Mariana di Palembang saat Tinjau Proyek Islamic Center
-
Bertemu Bobby Nasuition, Mensos Sebut Akan Ada 4 Sekolah Rakyat di Sumut
-
Telkom Kenalkan Teknologi AI Baru untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
-
Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam?
-
Pemda yang Ingin Mengajukan Pembuatan Sekolah Rakyat Harus Bisa Sediakan Lahan Minimal 5 Hektare
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta