SuaraSulsel.id - Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melakukan sosialiasi program pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Puskesmas Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Dosen PKM UMI terdiri dari Ketua Tim Dedy Atmajaya, Wa Ode Sri Asnaniar dan Asman Haris sebagai anggota tim.
Program sosialisasi ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sesuai dengan prosedur pencegahan Covid-19.
Dedy mengatakan, penderita Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Samata cukup tinggi. Tapi penderita yang rutin melakukan pemeriksaan secara aktif ke Puskesmas sangat minim. Hanya sekitar 20%-30% dari total pasien.
Baca Juga: Ngakak! Dosen Marahi Mahasiswa yang Lupa Matikan Film saat Kuliah Online
"Mereka yang rutin memeriksakan diri di puskesmas Samata masih rendah," kata Dedy dalam rilisnya Selasa (10/11/2020)
Ia menyebutkan, tujuan program ini adalah untuk memberikan solusi atau alternatif pengecekan gula darah melalui metode non-invasive.
"Kami mengembangkan alat berbasis mikrokontroller yang dapat memberikan informasi kadar gula darah pasien tanpa melalui metode invasive," imbuhnya.
Dedy menjelaskan, dengan alat ini pasien cukup meletakkan ujung jarinya pada alat yang dikembangkan, kemudian akan muncul informasi kadar gula darah pasien pada layar LCD.
Sehingga diharapkan para pasien akan lebih aktif melakukan pengecekan kadar gula darah ke Puskesmas. Tanpa khawatir dilakukan pengambilan darah (invasive).
Baca Juga: Surga di Tapak Kaki Ibu, Mahasiswa UMI Wisuda di Samping Ibu
Sementara itu, perwakilan dari Puskesmas Samata Gowa, mengatakan pengembangan metode non-invasive sangat baik dikembangkan sebagai alternatif screening informasi awal.
Awal untuk mengecek kadar gula darah pasien atau masyarakat, namun hasil akuratnya memang saat ini metode invasive yang paling akurat.
Dedy mengaku setuju dengan pernyataan tersebut, namun diharapkan metode non-invasive dapat digunakan sebagai informasi awal kadar gula darah pasien atau masyarakat.
Sehingga mereka dapat lebih mudah memperoleh informasi awal terkait kadar gula darah dalam tubuhnya.
Saat ini perbedaan akurasi metode non-invasive dan invasive yang dikembangkan tidak lebih dari 5%.
“Tingkat akurasi ini terus ditekan dengan melakukan serangkaian ujicoba dan tes dengan bermacam-macam variasi sampel," sebutnya.
Dedy juga menyampaikan terimakasih kepada mitra puskesmas samata dan pasien atau masyarakat yang berkesempatan hadir dalam sosialisasi yang telah dilaksanakan.
Program PKM sepenuhnya dibiayai oleh Yayasan Wakaf UMI, dan pengelolaannya dilakukan oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM UMI).
Berita Terkait
-
Aliansi Dosen ASN Minta Tukin 2025 Bisa Cair Bareng THR Lebaran
-
Klaim Tukir For All, Kemendiktisaintek Janji Bayar Rapelan Tukin Dosen ASN Sejak Januari
-
Audiensi dengan Adaksi, Menteri Diktisaintek Janji Tukin Dosen 2025 Cair Bulan Juli-Agustus
-
Ibas Bandingkan Tukin Dosen Indonesia dengan Australia, Jepang dan Singapura: Minimalis!
-
Profesor dan Dosen FISIP Unismuh Makassar Soroti Hiruk Pikuk UU Kejaksaan dan KUHAP
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta