Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani | Manuel Jeghesta Nainggolan
Jum'at, 06 November 2020 | 14:18 WIB
Ilustrasi mengisi ulang baterai ponsel pintar (Shutterstock).

SuaraSulsel.id - Kekinian, begitu banyak orang membutuhkan koneksi smartphone tanpa terputus. Konsekuensinya, proses pengisian ulang atau recharging juga menjadi kebutuhan cukup mendesak.  Di manapun, bila bisa mesti melakukan charge. Termasuk saat berada dalam mobil. Beruntung, produsen mobil  sudah menyediakan port charger di produk masing-masing. jadi cukup dicolok dan selesai masalah.

Namun, kebiasaan melakukan proses pengisian ulang di mobil ini juga mendatangkan dampak tertentu. Yaitu bila menggunakan fasilitas pemantik api atau cigarette lighter mobil, dan bukan port tersendiri.

Pemantik api ini biasanya mengalirkan tegangan setara 12 Volt, atau lebih besar dari yang dibutuhkan oleh smartphone pada umumnya.

"Smartphone hanya menggunakan tegangan 5 Volt saat charge baterai, dengan demikian dibutuhkan adaptor untuk mendapatkan tegangan listrik yang aman," ujar Joshua Sutton, uBreaiFix Training Department Manager, seperti dikutip Suara.com, jaringan SuaraSulsel.id dari Riders Digest.

Baca Juga: Ini Daftar Mobil James Bond Besutan Mendiang Sean Connery

Ilustrasi menyetir sambil main ponsel. [Shutterstock]

Ia menambahkan, bila adaptor tak dibuat langsung oleh produsen smartphone sendiri, bisa jadi tenaga yang disalurkan akan tidak sesuai standar. Dampaknya, daya tahan baterai lambat laun akan menurun.

Hal ini akan berdampak terhadap penggunaan jangka panjang. Bila terlalu sering smartphone bisa rusak.

"Skenario terburuknya akan merusak tempat pengisian baterai ataupun motherboard. Pastinya membutuhkan biaya tidak murah untuk melakukan perbaikan," kata Joshua Sutton.

Untuk itu, ia menyarankan agar para pengemudi dan pengguna mobil menggunakan perangkat charger resmi yang dibuat oleh produsen smartphone. Hal ini perlu diperhatikan karena menyangkut daya tahan atau kualitas dari perangkat.

Selain itu, jangan biasakan mengecek handphone saat sedang mengemudi. Karena bagaimana keselamatan manusia lebih penting ketimbang perangkat smartphone.

Baca Juga: Daftar Komponen yang Berpotensi Rusak Jika Mobil Terendam Banjir

"Saat tangan pengemudi lepas dari setir atau pandangan mata lengah, sangatlah berbahaya bagi diri mereka sendiri, dan orang lain di sekitarnya," tutup Joshua Sutton.

Load More