SuaraSulsel.id - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI akan memeriksa tujuh orang komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Karena diduga salah dalam mencetak nama dan foto, Syarief Aziz saat menjadi Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel.
Sidang kode etik akan digelar di Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu Sulsel), Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kota Makassar, Jumat besok (6/11/2020) pukul 09.00 Wita.
Sekretaris DKPP RI Bernad Dermawan Sutrisno mengatakan tujuh, orang komisioner KPU Sulsel yang akan diperiksa tersebut, yakni Ketua KPU Sulsel Faisal Amir, dan enam anggota KPU Sulsel.
Baca Juga: Ketua KPU Jeneponto Perkosa Caleg Perindo, Modus Ngobrol Strategi di Hotel
Yakni Misna M Attas, Uslimin, Fatmawati Rahim, Asram Jaya, Syarifuddin Jufri, dan Upi Hastati, sebagai teradu.
Dalam perkara Nomor 115-PKE-DKPP/X/2020 pengadu, Syarief Azis berdalih bahwa ketujuh komisioner KPU Sulsel tersebut diduga melanggar kode etik.
Mereka dinilai tidak profesional dalam bekerja sebagai penyelenggara pemilu terkait kesalahan cetak nama dan foto pengadu pada Daftar Calon Tetap (DCT).
"Ketidakprofesionalan mereka atas kesalahan cetak nama dan foto pengadu pada daftar calon tetap yang ditempelkan pada dinding TPS sebanyak 2.978 TPS," kata Bernad kepada SuaraSulsel.id melalui keterangan tertulisnya, Kamis (5/11/2020).
Atas aduan tersebut, kata Bernad, DKPP pun akan melakukan sidang kode etik. Sesuai dengan ketentuan Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan DKPP Nomor 2 tahun 2019 tentang perubahan atas peraturan DKPP nomor 3 tahun 2017 tentang pedoman beracara kode etik penyelenggara pemilihan umum.
Baca Juga: Ketua KPU Jeneponto Perkosa Caleg dan Minta Iphone 6S Plus
Menurut Bernad, sidang tersebut untuk mendengarkan keterangan pengadu dan teradu serta saksi-saksi atau pihak terkait yang akan dihadirkan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kejanggalan Pengadaan Jet Pribadi KPU, Indikasikan Korupsi
-
Anak Buahnya Dipecat Usai Digrebek Warga Saat Selingkuh, KPU RI Buka Suara
-
Capai Rp19,2 Miliar, KPK Mulai Usut Kasus Dugaan Mark Up Sewa Private Jet KPU
-
Skandal Private Jet KPU, TI Indonesia Temukan Dugaan Mark-Up Rp19,2 Miliar
-
Ada 53 Kasus Kekerasan Seksual Oleh Penyelenggara Pemilu Tahun 2023, Tapi Tak Diusut Tuntas
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
Jutaan UMKM Sukses Manfaatkan Platform LinkUMKM dari BRI
-
Serela Food Manfaatkan LinkUMKM BRI untuk Kembangkan dan Pasarkan Produknya
-
Didukung Penuh BRI, Bali Nature Tembus Pasar Global
-
Kini Omzetnya Ratusan Juta per Bulan, Ini Kisah Bali Nature Berkat Pemberdayaan BRI
-
Nyemplung Got Cari Kunci Mobil! Aksi Heroik Damkar Makassar Banjir Pujian Warganet