Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 21 Oktober 2020 | 20:16 WIB
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pembongkaran Stadion Andi Mattalatta, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar Rabu pagi (21/10/2020) / Foto : SuaraSulsel.id : Muhammad Aidil

SuaraSulsel.id - Rabu pagi, 21 Oktober 2020, menjadi tanda dimulainya pembangunan Stadion Andi Mattalatta.  Markas PSM Makassar. Pembangunan ini diawali dengan pembongkaran bangunan lama secara simbolis oleh Pemprov Sulsel.

Stadion kebanggaan masyarakat Sulsel ini direhabilitasi menuju stadion berstandar FIFA, menjadi pusat olahraga, dan pelaksanaan berbagai kegiatan olahraga internasional.

"Hari ini kita bismillah memulai pembangunan stadion olahraga Mattoanging Andi Mattalatta, mudah-mudahan ini langkah baik untuk kita semua. Hari ini juga akan dimulai pembongkaran stadion ini," kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Ia berharap agar pembangunan bisa cepat selesai.  Proses pembongkaran akan dikerjakan selama dua bulan.

Baca Juga: Markas PSM Makassar Stadion Andi Mattalatta Dirobohkan

Setelah pembongkaran selesai, proses rehabilitasi akan terus berjalan dalam dua tahun anggaran.

Adapun biaya untuk membongkar bangunan lama Rp 1,313 miliar. Naik sedikit dari harga penawaran Rp 1,2 miliar.

"Dua bulan rencana pembongkaran, Insyaallah bisa diselesaikan dan kita lanjutkan pembangunan fisik. Kita juga sudah siapkan untuk akomodir. Jadi satu kali tender sampai selesai," jelas Nurdin Abdullah.

Ia menargetkan, pembangunan secara keseluruhan bisa selesai di awal tahun 2022, dengan masa pengerjaan paling lama 18 bulan.

Sejauh ini, tidak ada masalah dalam hal anggaran. Stadion akan dibangun dengan anggaran sekitar Rp 1 triliun, menjadi stadion yang megah dan berstandar internasional.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Kumpul 23 Rektor, Beri Masukan ke Presiden Jokowi

Untuk anggaran konstruksi akan dikucurkan pada tahun 2021.

"Kita mulai dari stadion, saya kira juga akan bergeser sedikit, biar lebih luas jogging tracknya. Jadi, jogging tracknya ada dua, di atas dan di bawah, pokoknya modern," papar Nurdin.

Load More