Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 19 Oktober 2020 | 08:52 WIB
Rumah warga di Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan terendam banjir / Foto : KabarMakassar.com

Kepala Dusun Cilallang, Muhammad Jamal, mengatakan banjir tersebut disebabkan oleh air kiriman dari hulu. Sehingga membuat tanggul penahan air sepanjang 400 meter jebol.

"Tahun ini banjir ketiga kalinya mi ini pak, tanggulnya jebol belum diperbaiki," ungkap Jamal kepada KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com

Jamal menambahkan pemerintah daerah Pinrang maupun tim dari balai sudah beberapa kali meninjau tanggul yang jebol untuk dikerjakan.

"Sering ditinjau, bahkan Tim Balai Pusat sudah turun ke sini," terangnya.

Baca Juga: Barak Militer Vietnam Tertimbun Longsor, 11 Tentara Tewas dan 11 Hilang

Akibat peristiwa ini, sejumlah rumah penduduk, fasilitas umum seperti sekolah dan kantor desa digenangi air. Bahkan menurutnya, tanaman jagung warga terancam mati.

"Sejumlah lahan jagung milik warga terancam mati kalau terus direndam air. Pasalnya, masa tanam baru berumur sekitar satu minggu. Selain itu, sekitar 100 hektare tambak ikan milik warga juga terdampak banjir," ujarnya.

Selain itu, banjir kiriman dari hulu itu juga merusak sebuah pagar masjid kampung tersebut yang letaknya tak jauh dari bibir sungai.

Membuat pagar Masjid Nurul Hidayah yang panjangnya sekitar lima meter lenyap bersama tanggul. Terbawa arus sungai.

"Masjid ini terancam ambruk jika tanggulnya tidak dikerja," pungkas Tahir salah seorang warga.

Baca Juga: Barak Militer Tertimbun Longsor di Vietnam, 22 Tentara Hilang

Load More