Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 16:56 WIB
Perahu kayu jenis Jolloro berpenumpang delapan orang tenggelam di perairan Kecamatan Tanakeke, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan / Foto : Istimewa

SuaraSulsel.id - Sebuah kapal kayu jenis Jolloro berpenumpang delapan orang tenggelam di perairan Kecamatan Tanakeke, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan.

Laporan awal, tujuh orang selamat dan satu orang tewas dalam kejadian ini.

Data yang diterima redaksi terkini.id -- jaringan Suara.com, perahu Jolloro tersebut mengalami kecelakaan pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2020, pada pukul 10.00 Wita.

Saat kejadian, perahu Jolloro terbalik dan tenggelam di perairan Selat Tanakeke. Akibat cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Puluhan Rumah di Pandeglang Hancur Diterjang Angin

Camat Tanakeke, Kabupaten Takalar, Mappaturung membenarkan kejadian tersebut.

Menurut Mappaturung, perahu yang kecelakaan tersebut berangkat dari Dermaga Takalar Lama menuju Dusun Labbotallua, Desa Mattirobaji, Kecamatan Tanakeke.

“Perahu itu hendak menyebrang dari Dermaga Takalar Lama, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar,” katanya.

Disampaikan juga jika dalam kejadian ini, tujuh orang berhasil diselamatkan oleh kapal ikan yang sedang melintas di sekitar tempat kejadian. Namun ada satu orang meninggal dunia.

“Satu orang meninggal dalam peristiwa ini bernama Hasni Daeng Jintu (30) tahun,” pungkasnya.

Baca Juga: Kumpulan Doa Turun Hujan yang Perlu Diamalkan, Ini Bacaan Doa Hujan Petir

BMKG Minta Waspada Dampak La Nina

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar Darmawan, mengatakan fenomena La Nina diperkirakan terus berkembang mencapai intensitas moderat pada akhir 2020 dan mulai meluruh pada Januari-Febuari 2021.

Dampaknya pada peningkatan curah hujan bulanan antara 20 hingga 40 persen diatas normal.

"Ini sekarang La Nina, yaitu peningkatan curah hujan yang tinggi itu sedang meningkat, dari indeks lemah ke moderat," kata Darmawan saat silaturahmi dan sosialisasi dampak La Nina di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, di Jalan Sungai Tangka, Sabtu (17/10/2020).

Darmawan menjelaskan, untuk Sulsel sendiri belum masuk sepenuhnya musim hujan. Namun Pulau Jawa sudah mulai masuk, sehingga dampaknya perlu diantisipasi.

Adapun prakiraan curah hujan untuk musim hujan tahun 2020/2021 Sulawesi Selatan, wilayah pantai barat akan masuk di November.

Awal November sudah mulai masuk musim penghujan. Puncaknya diperkirakan pada bulan Januari.

Seiring kenaikan curah hujan, La Nina berpotensi meningkatkan risiko banjir dan membuat lahan pertanian terendam.

Load More