Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 30 September 2020 | 16:31 WIB
Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) memperlihatkan temuan sabu-sabu sebanyak 13 Kilogram dan ribuan pil ekstasi, Kamis (24/9/2020) / Foto Suarasulsel.id : Muhammad Aidil

SuaraSulsel.id - Anggota DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mengatakan, peredaran narkoba di Kabupaten Bone sudah sangat mengkhawatirkan. Narkoba tidak hanya beredar di daerah perkotaan atau kecamatan.

"Tapi sudah masuk sampai ke tingkat dusun," ungkap Rio saat Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kapolri secara virtual, Rabu (30/9/2020).

Dia mengatakan, masyarakat yang mengkonsumsi narkoba di Kabupaten Bone tidak hanya orang dewasa. Tapi juga anak-anak. Siswa SMP juga sudah mulai mengkonsumsi barang haram tersebut.

"Siswa SMP mengkonsumsi ekstasi dan sabu-sabu," ungkap Rio.

Baca Juga: BNN Bekuk Pengedar Narkoba Jaringan Lapas Riau

Rio berharap kondisi ini menjadi perhatian serius Kapolda Sulsel dan Kapolres Bone. Agar generasi muda di Kabupaten Bone bisa diselamatkan.

Akibat narkoba, kata Rio, tingkat kejahatan di Bone meningkat. Kekerasan dalam rumah tangga dan angka perceraian semakin banyak.

Rio meminta kepada Kapolri Idham Azis agar melakukan tes urine kepada petugas kepolisian. Khususnya yang bertugas di satuan narkoba.

Rio juga memberikan penghargaan kepada Kapolda Sulsel yang telah membongkar peredaran narkoba belasan kilogram jaringan Belanda. Beserta ribuan pil ekstasi.

Polisi diminta bisa menangkap bandar besar narkoba. Agar bisa menghentikan peredaran narkoba di masyarakat.

Baca Juga: Komisi III Sebut CV Calon Jaksa Agung Sudah Beredar

"Selama ini yang ditangkap hanya bandar kecil saja," ungkap Rio.

Load More