SuaraSulsel.id - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan mengecam tindakan kelompok yang mengatasnamakan Komunitas Tanpa Pamrih di akun Facebook.
Akun Komunitas Tanpa Pamrih membuat konten palsu yang bisa merusak nama baik organisasi WALHI dan AJI. Ada dua konten buatan komunitas yang tidak sesuai fakta.
Konten video yang diunggah pada tanggal 15 September 2020 dengan judul: ‘WALHI terus mengorbankan masyarakat kodingareng! Stop Provokasi Warga! Stop Adu domba warga!!!’.
Serta konten yang berjudul: ‘BIARKAN NELAYAN KODINGARENG TENANG MENCARI NAFKAH!!!’ yang diunggah 21 September 2020 merupakan konten video palsu.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Terawan Bilang Kematian Dokter Jangan Dibesar-besarkan?
Ketua AJI Makassar Nurdin Amir mengungkapkan, konten video berisi klaim bahwa AJI Makassar dimanfaatkan oleh WALHI Sulsel dalam kasus nelayan Kodingareng beredar di Facebook adalah konten palsu.
Klaim dalam konten ini palsu dan berupaya merusak nama baik organisasi WALHI dan AJI yang selama ini pro terhadap isu perjuangan lingkungan dan kelompok marginal.
“WALHI Sulsel tidak pernah memanfaatkan AJI Makassar dalam kasus tersebut. Sebaliknya, AJI Makassar, mendukung upaya advokasi oleh WALHI terhadap nelayan kodingareng. AJI Makassar tidak pernah membuat poster atau pamflet seperti yang tampak pada menit ke 22 – 27 dalam video tersebut,” tegas Nurdin, Kamis (24/9/2020).
Menurut Nurdin, AJI adalah organisasi profesi jurnalis yang diakui oleh Dewan Pers sangat menjujung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Selain memperjuangkan kemerdekaan pers di Indonesia, AJI juga memperjuangkan isu perempuan dan kelompok marginal, dan terlibat dalam pemberantasan korupsi, ketidakadilan dan kemiskinan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kiai Kohar di Bogor Tewas Dikeroyok Orang Tak Dikenal?
“Jurnalis anggota AJI memang didorong untuk bagaimana mereka dalam melakukan kerja-kerja jurnalistik, diantaranya tetap peduli terhadap isu perjuangan perempuan dan kelompok marginal. Apalagi, fakta yang ditemukan jurnalis anggota AJI di pulau Kodingareng, selama adanya tambang pasir laut di wilayah tangkap nelayan, pendapatan nelayan menurun,” ujar Nurdin.
Berita Terkait
-
Eks Pelatih Timnas Indonesia Ingatkan Patrick Kluivert: Jangan Tiru Belanda
-
Kunto Aji Ibaratkan LMKN Sebagai Wasit Curang di Sepak Bola, Ternyata Ini Maksudnya
-
WALHI Kritik Cara Pemprov DKI soal Masalah RDF Rorotan: Salah Sasaran jika Cuma Hilangkan Bau
-
Kunto Aji Ingatkan Pemerintah Soal Bahaya Remehkan Keluhan Rakyat
-
Mitsubishi Fuso: Truk China Banjiri Indonesia, Tapi Tak Kelihatan
Tag
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
Terkini
-
Bayar Tagihan Listrik Bulan April 2025? Coba Klaim Saldo DANA Kaget Ini
-
Viral 'Bang Jago' di Jeneponto Blokir Jalan Sambil Bawa Parang, Polisi Ungkap Faktanya!
-
Dicap Pengangguran, Suami di Maros Hantam Kepala Istri Dengan Barbel
-
Viral! Video Wali Kota Makassar Marah ke Pelanggar Lalu Lintas : "Bapak Gak Sekolah?"
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi