SuaraSulsel.id - Sekelompok perempuan atau emak-emak di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar angkat bicara, terkait adanya tudingan bahwa Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan (Walhi Sulsel) melakukan provokasi terhadap para nelayan.
Tudingan tersebut dinyatakan oleh Sampara Sarif pada Kamis (17/9/2020), yang menyebut Walhi Sulsel melakukan provokasi kepada para nelayan. Agar menolak aktivitas tambang pasir di wilayah tangkap ikan nelayan Kodingareng oleh kapal Boskalis.
Warga Pulau Kodingareng yang didominasi oleh emak-emak mengkritik keras tudingan itu. Mereka mengatakan pernyataan yang disampaikan Sampara Sarif sangat keliru.
Sebab, nelayan Pulau Kodingareng sangat bersyukur dengan adanya pendampingan dari Walhi Sulsel dan Aliansi Selamatkan Pesisir (ASP).
Baca Juga: Dibungkam dengan Represi, WALHI Tuntut Jokowi Minta Maaf
Dengan kehadiran Walhi Sulsel dan ASP, apa yang dipersoalkan oleh masyarakat nelayan Pulau Kodingareng dapat diketahui banyak orang.
Apalagi, pemerintah setempat. Mulai dari Ketua RT hingga Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah tidak pernah menanggapi keresahan para nelayan. Akibat adanya aktivitas tambang pasir di wilayah tangkap ikan para nelayan.
"Jika Pak Sampara tidak mau membantu kami di Pulau, diam saja, tidak usah banyak bicara. Jangan melumpuhkan semangat kami. Biarkan kami berjuang bersama adek-adek aliansi selamatkan pesisir dan Walhi untuk mempertahankan laut dan pulau kami," kata Sitti Ebong yang merupakan salah satu istri dari nelayan Pulau Kodingareng melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/9/2020).
Sitti mengungkapkan bahwa hingga kini masyarakat nelayan Kodingareng sama sekali merasa tidak pernah diprovokasi oleh Walhi Sulsel. Seperti tuduhan Sampara Sarif.
Terlebih lagi, kata Sitti, Walhi Sulsel sama sekali tidak pernah mengajak masyarakat nelayan melakukan demo secara anarkis untuk menolak aktivitas tambang pasir yang dilakukan kapal Boskalis di wilayah tangkap ikan nelayan Pulau Kodingareng.
Baca Juga: Tiga Aktivis Walhi Diteror Hingga Dugaan Kriminalisasi di Masa Pandemi
Menurutnya, apabila ada kejadian yang anarkis saat melakukan aksi, itu merupakan bentuk kemarahan dari para nelayan terhadap penambang pasir yang dinilai telah merusak mata pencaharian masyarakat di Pulau Kodingareng.
"Sudah beberapa kali kami melakukan aksi damai di depan kapal Boskalis dan kantor gubernur, tapi tidak ada yang peduli dengan keluhan kami," kata dia.
"Justru tindakan kriminalisasi, intimidasi dan teror yang kami dapatkan," Siti Ebong menambahkan.
Senada dengan emak-emak nelayan Kodingareng, Juru bicara ASP, Muhaimin Arsenio menambahkan, tudingan Sampara Sarif terhadap Walhi Sulsel dapat dimaklumi.
Sebab, Sampara tidak pernah melihat langsung bagaimana kondisi di wilayah tangkap ikan nelayan Kodingareng yang kini ditambang terus oleh kapal Boskalis.
Ia mengatakan, akibat adanya aktivitas tambang pasir yang dilakukan oleh Boskalis, telah membawa dampak buruk bagi kehidupan para nelayan di Kodingareng.
"Justru aktivitas penambangan pasir laut oleh kapal Boskalis telah menimbulkan dampak sosial-ekologi yang buruk bagi kehidupan nelayan di Pulau Kodingareng. Seperti menurunnya hasil tangkapan nelayan yang sangat drastis," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
Jokowi Nyerah Lawan Polusi Jakarta, WALHI Sindir Banyak Politisi jadi Pengusaha, Ada Kaitannya?
-
WALHI Serang Balik Jokowi: Bukan Polusi yang Sulit Diatasi, Tapi Penyebabnya Pejabat Toxic!
-
Soal Masalah Sampah Jakarta, WALHI Sebut RK Lebih 'Galak' ke Warga daripada Pelaku Industri: Tak Adil!
-
Imbas Limbah PLTU Tak Cuma Bikin Nelayan Makin Tercekik, Beberapa Ikan di Laut jadi Bingung, Kenapa?
-
Disebut Gagal Paham, WALHI "Kuliahi" Jokowi soal Teori Pembentukan Sedimen Pasir
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik