SuaraSulsel.id - Sekitar 30 ribu jemaah umroh asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masih harus bersabar. Sebab, Pemerintah Arab Saudi belum memperbolehkan warga negara lain menunaikan ibadah umroh.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Sulsel, Kaswad Sartono.
Kaswad mengatakan, sampai saat ini pemerintah Arab Saudi belum memperbolehkan warga negara lain melaksanakan ibadah umroh.
Menurut Kaswad, pelaksanaan ibadah umroh yang disampaikan Pemerintah Arab Saudi melalui rilisnya beberapa waktu lalu, hanya diperuntukan bagi warga negara Arab Saudi dan penduduk warga negara lain yang menetap di Arab Saudi.
Baca Juga: Arab Saudi Buka Umrah Secara Bertahap Mulai 4 Oktober
"Baru sebatas warga negara Arab Saudi dan warga negara lain yang tinggal di Arab Saudi. Jadi belum untuk warga negara negara lain, termasuk Indonesia," kata Kaswad kepada Suarasulsel.Id, Rabu (23/9/2020).
Kaswad mengemukakan kendala pelaksanaan pemberangkatan jemaah umroh. Tidak terlepas dari adanya virus corona atau Covid-19 yang masih mewabah. Akibatnya, banyak warga yang tertunda keberangkatannya tahun ini.
Untuk Sulsel, kata Kaswad, sudah tercatat sebanyak 30 ribu orang yang sudah mendaftar. Untuk dapat menunaikan ibadah umroh.
Namun, keberangkatan mereka mengalami penundaan. Alasan penundaan keberangkatan jemaah dikarenakan Pemerintah Arab Saudi menghentikan aktivitas umroh akibat Covid-19.
"Pada tanggal 27 Februari yang lalu itu, diumumkan bahwa Arab Saudi menghentikan kegiatan umroh," jelas Kaswad.
Baca Juga: Soal Izin Umrah, Pemerintah Tunggu Pengumuman Arab Saudi
Kaswad mengaku hingga kini pihaknya masih menunggu kebijakan resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Terkait waktu pelaksanaan ibadah umroh dapat dilakukan oleh warga Indonesia.
"Karena Arab Saudi belum membuka, ya kita belum melakukan apa-apa. Otomatis tidak ada pelayanan," kata dia.
"Tetapi proses pendaftaran bagi jemaah yang mau melaksanakan umroh, silahkan mendaftar di travel penyelenggara perjalanan ibadah umroh yang sudah resmi. Kan kalau mendaftar tidak dipersoalkan, yang belum cuma berangkatnya," kata Kaswad.
Kementerian Agama masih terus melakukan sosialisasi kepada warga yang ingin melaksanakan ibadah umroh.
Sosialisasi tersebut disampaikan melalui Kantor Kemenag di Kabupaten dan Kota. Mulai dari aspek fiqih, ibadah, hingga aspek administrasi.
Cara ini ditempuh agar warga yakin, bahwa meskipun ibadah umroh belum diperbolehkan, namun pemberangkatan para jemaah akan langsung dilakukan, apabila telah mendapat persetujuan resmi dari Pemerintah Arab Saudi.
"Kita sudah lakukan secara terus menerus (sosialisasi). Jadi kapan ada kesempatan kita lakukan pembinaan," tutur Kaswad.
Selain itu, kata Kaswad, Kementerian Agama juga masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait persoalan ibadah haji dan umroh yang masih tertunda.
Untuk pemberangkatan haji, Kemenag melakukan koordinasi kepada Pemerintah Arab Saudi melalui Direktur Layanan Haji Luar Negeri dan Direktur Layanan Haji dalam Negeri.
Sedangkan, untuk pemberangkatan ibadah umroh dilakukan melalui Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus.
"Jadi koordinasinya itu bukan hanya di Indonesia ya. Ini kebijakan umroh itu terkait dengan warga dunia bukan hanya Indonesia. Di surat edaran yang dikeluarkan melalui kantor berita Arab Saudi itu juga sudah jelas poin-poin, termasuk di dalamnya siapa yang diperbolehkan umroh dan mulai kapan," katanya.
CEO Ujas Tour, Usman Jasad mengaku, dampak pandemi Covid-19 ini, banyak jemaah dari rombongan Ujas Tour yang belum berangkat.
"Banyak yang tertunda, sudah dilaporkan ke Kemenag. Dari Ujas Tour ada seribuan orang," kata Usman yang juga Ketua Umum DPD Kesthuri Indonesia timur.
Usman menjelaskan, hingga kini pihaknya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi terkait waktu akan dibuka kembali pelaksanaan umroh bagi warga Indonesia.
Termasuk dengan melakukan koordinasi kepada Pemerintah Arab Saudi terutama pelayanan visa, hotel, dan bus yang akan digunakan.
Usman mengatakan, pelaksanaan ibadah umroh akan dibuka kembali oleh Pemerintah Arab Saudi secara bertahap. Oleh karena itu, pihaknya pun telah melakukan persiapan pemberangkatan jemaah umroh dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Tahapan-tahapannya itu disesuaikan dengan protokol kesehatan. Layanan pesawat, hotel, bus dan lain-lain akan disesuaikan dengan protokol kesehatan," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
Hasil Cina dan Australia Buka Peluang Timnas Indonesia Melesat ke Posisi ke-2 Asal...
-
Respon Sumringah Shin Tae-yong Usai Australia vs Arab Saudi Berakhir Imbang
-
Australia vs Arab Saudi Imbang, Timnas Indonesia Diuntungkan? Ini Kalkulasinya
-
Pendaftaran Petugas Haji 2025 Kapan Ditutup? Ini Jadwal, Syarat Ketentuan dan Link Resminya
-
Hadapi 2 Laga Krusial di Stadion GBK, Thom Haye: Alangkah Baiknya...
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
Terkini
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming