Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 18 September 2020 | 15:27 WIB
Petugas medis mengevakuasi enam orang korban tabrak lari di kawasan Banjir Kanal Timur Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020) dini hari. (ANTARA/HO-Laka Lantas Polrestro Jaktim)

SuaraSulsel.id - Terungkap kematian Briptu Andri Budi Wibowo (29) di Pondok Ranggon ternyata karena ditabrak seorang anggota TNI. Sebelumnya Briptu Andry dikira tewas dibegal.

Briptu Andry tewas tergeletak di Jalan Sapi Perah, Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan polisi sudah mengamankan terduga pelaku tabrak lari yakni satu oknum Anggota TNI.

"Ada indikasi korban anggota polri (Briptu Andry) kemarin korban tabrak lari. Dilakukan peyelidikan diamankan seseorang memang anggota TNI," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: Misteri Tewasnya Briptu Andry di Pondok Ranggon, Dibunuh atau Laka Lantas?

Fakta tersebut didapat usai polisi melakukan penyelidikan dan ditemukan sejumlah bukti yang menguatkan.

Di antaranya ditemui plat nomor polisi kendaraan roda empat di TKP.

"Pada saat itu ketemu plat nomer di TKP. Indikasi arahnya ke sana. Diamankan setelah itu kami bersama-sama dengan anggota POM kita serahkan," ungkapnya.

Untuk proses hukum selanjutkan akan ditangani oleh pihak Polisi Militer TNI Kodam Jaya.

"Sekarang kita serahkan ke POM Kodam Jaya untuk penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut," tandasnya.

Baca Juga: Mayat Polisi di Jalan Sapi Perah, Kematian Briptu Andry Masih Misterius

Kejanggalan di TKP

Adapun sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyambangi lokasi tewasnya Briptu Andry Budi Wibowo (29) yang ditemukan bersimbah darah di Jalan Sapi Perah, Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).

Sambodo mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP pihaknya menemukan kejanggalan. Misalnya jarak ditemukannya sepeda motor dengan lokasi tewasnya korban.

Jarak motor sendiri diketahui berjarak 300 meter dari lokasi Briptu Andry tergeletak bersimbah darah.

"Dan dari hasil olah TKP memang ada beberapa yang, fakta-fakta yang cukup janggal misal jarak antara ditemukannya sepeda motor dengan jarak ditemukannya korban cukup berjauhan," ungkapnya.

Sementara itu, terlihat di TKP Sambodo dan pihaknya tampak mengamankan sebuah benda. Namun tak diketahui persis benda apa yang diambil.

Lebih lanjut, untuk keterangan saksi-saksi lainnya akan ditangani oleh pihak reserse Polda Metro Jaya. Menurutnya, pihaknya datang hanya untuk memastikan apakah ada unsur laka lantas atau tidak dalam kejadian tersebut.

"Ya saya belum menyatakan bahwa ini bukan lakalantas. terapi karena itu hasil penyelidikan dari Reserse tapi kan memang kejanggalannya dari jarak ditemukannya motor dengan jarak ditemukannya korban kan cukup jauh," tandasnya.

Load More