SuaraSulsel.id - Anggota Bawaslu Kota Makassar Abdul Hafid mengatakan, Bawaslu mulai melakukan penelusuran terkait beredarnya video seseorang yang melakukan sosialisasi ke masyarakat. Dengan narasi penyampaian berbau rasis.
Bawaslu menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Makassar tidak terpancing atau terprovokasi dengan sosialisasi yang berbau rasis.
"Jangan pula ikut-ikutan untuk mensosialisasikan nada-nada penyampaian yang kesannya menghina agama, suku, ras, dan golongan," kata Hafid kepada suarasulsel.id, Kamis (10/9/2020).
Hafid mengatakan, sekarang ini belum masuk tahapan kampanye untuk Pilkada. Karena belum ada penetapan pasangan calon.
Baca Juga: Duh, Dubes China Like Video Porno di Twitter
"Adapun sanksi jika berkampanye rasis di tahapan kampanye, akan dipidana. sesuai ketentuan dalam Pasal 187 Undang-Undang Pilkada," katanya.
Dia mengatakan, sesuai regulasi yang ada, jika ada infomasi yang masuk ke Bawaslu yang sifatnya bukan laporan. Bawaslu terlebih dahulu melakukan penelusuran terkait kasusnya.
Mengenai video yang beredar tersebut, Hafid mengaku belum mengetahui tempat kejadian, kapan kejadian, dan siapa orang dalam video.
"Model penelusuran yang kami lakukan, memastikan semua," ungkap Hafid.
Sebelumnya, beredar video sosialisasi diduga pendukung bakal calon yang menyinggung isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Baca Juga: Cara Menonaktifkan Pemutaran Video Otomatis Berdasarkan Jenis Browser
Video berdurasi kurang lebih 3 menit tersebut beredar luas di aplikasi pesan Whatsapp.
Orang yang menyampaikan sosialisasi berbau SARA diketahui sebagai Ketua LPM di Kecamatan Tamalanrea. Bernama Sudirman.
Dalam video, pelaku menyinggung kelompok perusahaan dan etnis di Kota Makassar. Dalam hal pekerjaan proyek pemerintah di Kota Makassar.
Setelah videonya viral, pria dalam video tersebut membuat video permohonan maaf. Tersebar di aplikasi Whatsapp, pelaku mengakui dirinya yang berada dalam video tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa