SuaraSulsel.id - Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Muhammad Sauki Maulana melaporkan kasus penyerangan dan teror terhadap lembaganya ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar.
Jurnalis kampus ini meminta pendampingan hukum terhadap laporan mereka yang sudah ditangani Polsek Tamalate.
Sauki mengatakan, LPM Profesi perlu meminta bantuan LBH Makassar. Sebagai bentuk sikap tegas untuk tetap mengawal kasus penyerangan terhadap lembaga mahasiswa.
Sauki mengaku juga sudah melaporkan peristiwa penyerangan ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar.
"Ini sudah masuk ranah kriminal," ungkap Sauki, Kamis (10/9/2020).
Wakil Direktur LBH Makassar Abdul Azis Dumpa mengatakan, LBH Makassar berkomitmen mengawal kasus ini. Sampai pelaku pengrusakan sekretariat LPM Profesi ditangkap dan diadili.
Penyerangan yang dialami jurnalis mahasiswa serupa dengan pengekangan kebebasan pers di dalam internal kampus.
Menurut Azis, LPM Profesi memberikan fakta-fakta sekaligus persoalan dalam pemberitaan di tabloid sebagai karya jurnalistik.
“Kami melihat ada dugaan pengrusakan terkait pemberitaan. Harus diusut tuntas, karena ini soal kebebasan pers di kampus,” kata Azis.
Baca Juga: Sedang Bekerja, Reporter Pria Ini Ditikam Menggunakan Gunting
AJI Makassar mengecam tindakan teror dan penyerangan redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) oleh orang tak dikenal (OTK), Sabtu (5/9/2020) pukul 01.30 Wita.
Hasil keterangan yang dikumpulkan AJI Makassar dari redaksi LPM Profesi UNM, penyerangan diduga karena pemberitaan yang dimuat di Tabloid LPM Profesi Edisi 242.
Judulnya ‘Kisruh di Akhir Kepengurusan’ dan ‘Langgar Konstitusi Hingga Dugaan Korupsi’ yang terbit Rabu (2/9/2020).
Pemimpin Umum LPM Profesi UNM Sauki Maulana mengaku sempat ditegur oleh salah satu fungsionaris lembaga kemahasiswaan. Sehari setelah berita itu diterbitkan.
“Ada kabar di grup lembaga kemahasiswaan, kalau ada pihak tidak terima dengan berita yang kami tayangkan di tabloid,” kata Sauki.
Tak cuma mengingatkan, Sauki juga mengaku, rekannya diteror dan diminta untuk berhati-hati.
“Hati-hati Ko saja,” kata Sauki, mengutip pernyataan rekannya tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
BMKG Minta 12 Daerah di Sulawesi Selatan Waspada
-
Ditolak Banyak RS, Muh Ikram Langsung Ditangani RSUD Daya: Kisah Anak Yatim Viral di Makassar