SuaraSulsel.id - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar mengecam tindakan teror dan penyerangan Redaksi LPM Profesi UNM.
Penyerangan dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), Sabtu (5/9/2020) sekitar pukul 00.30 Wita dini hari.
Ketua AJI Makassar, Nurdin Amir menilai, aksi penyerangan itu melanggar Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Pasal 8 UU Pers menyatakan dalam menjalankan profesinya jurnalis mendapat perlindungan hukum. UU Pers juga mengatur sanksi bagi mereka yang menghalang-halangi kerja wartawan.
Baca Juga: Mayat WNA Kanada di Vila Kawasan Nongso Point Negatif COVID-19
"Pasal 18 UU Pers menyebutkan, Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berkaitan menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp500 juta," kata Nurdin dalam keterangannya, Sabtu (5/9/2020).
AJI Makassar mendesak pihak kepolisian mengusut dan memproses penyerangan LPM Profesi UNM, serta adili di pengadilan hingga mendapatkan hukuman seberat-beratnya agar ada efek jera.
"Sehingga kasus serupa tak terulang di masa mendatang," ujarnya.
AJI Makassar juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan intimidasi, persekusi dan kekerasan terhadap jurnalis yang sedang liputan atau karena pemberitaan.
"Jika merasa dirugikan dengan pemberitaan, seharusnya masyarakat atau lembaga yang dirugikan harus melalui mekanisme yang diatur Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers," pungkasnya.
Baca Juga: Sakit, Petahana Heri Amalindo Tak Hadir Pendaftaran ke KPU
Diketahui, akibat peristiwa tersebut dua kaca di Redaksi LPM Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) pecah akibat hantaman batu. Penyerangan diduga akibat pemberitaan yang dibuat oleh tabloid Profesi.
"Kejadian sekitar pukul 00.30 Wita. Kami menduga terkait pemberitaan yang kami buat di tabloid Profesi," kata M.Sauki Maulana, Pemimpin Umum Profesi saat dihubungi Suarasumut.id, Sabtu (5/9/2020).
Awalnya Lembaga Pers Mahasiswa Profesi menerbitkan tabloid edisi 242 spesial jalur mandiri, pada Selasa (2/9/2020).
Isu yang diangkat adalah laporan khusus terkait pecahnya internal BEM UNM dan dugaan indikasi kasus korupsi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM.
"Pada 3 September 2020 saya mendapat telepon dari salah satu fungsionaris lembaga kemahasiswaan untuk berjaga-jaga, karena ada kubu yang tidak terima dengan pemberitaan itu," ujarnya.
Pada 5 September 2020 sekira pukul 00.100 Wita, salah satu anggotanya ditelepon oleh seniornya yang menyatakan akan ada penyerangan di Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa Profesi.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ambruk di Mimbar Saat Khutbah Idul Adha
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Masjid 99 Kubah Makassar
-
Menu Sederhana dan Murah di Hari Idul Adha: Hemat Tapi Tetap Lezat!
-
Layanan Transportasi Bus Jamaah Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji Bermasalah
-
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki