Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 18 Agustus 2020 | 10:36 WIB
Ilustrasi (Foto: shutterstocks)

SuaraSulsel.id - Siti Masfufah Wardah, seorang gadis di Probolinggo, Jawa Timur hidup kembali setelah meninggal dunia. Kejadian ini membuat geger 1 kampung. 

Siti Masfufah Wardah berumur 12 tahun. Siti Masfufah Wardah hidup lagi lagi saat jasadnya akan dimandikan.

Tapi sang gadis belia itu ternyata meninggal lagi 1 jam kemudian. Hanya saja, peristiwa tersebut tetap mengejutkan dan membuat heboh warga yang mendengarnya.

Dilansir dari Batamnews.co.id (jaringan Suara.com), Siti Masfufah Wardah tersebut dikabarkan meninggal dengan diagnosis diabetes dan komplikasi.

Baca Juga: Sejarah Transgender, Ternyata Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Setelah dinyatakan meninggal dunia dan jasadnya hendak dimandikan, tiba-tiba jantungnya berdetak kembali.

Sontak hal itu membuat membuat kaget bukan main kerabat yang hendak memandikan jenazahnya.

Serta merta, tim medis datang untuk memberi oksigen dan bantuan pernapasan.

Namun setelah satu jam mendapat perawatan, sang gadis 12 tahun itu dipastikan kembali meninggal dunia.

Dari beberapa sumber menyebutkan, fenomena hidup lagi setelah dinyatakan meninggal tidak selalu berkaitan dengan hal-hal mistis.

Baca Juga: Bikin Haru Foto Jurnalis Diananta Bebas Penjara, Bentangkan Merah Putih

Dalam dunia medis, hal ini meski jarang, dimungkinkan terjadi karena berbagai sebab.

Salah satunya dikenal sebagai lazarus syndrome atau Return of Spontaneous Circulation (ROSC) yang dialami pasien serangan jantung.

Kondisi itu terbilang amat langka, hanya ada sekitar 38 kasus yang dilaporkan sejak 1982 saat sindrom ini dijabarkan dalam literatur medis.

Sebuah laporan menyebut 82 persen ROSC terjadi 10 menit setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan.

Dalam 45 persen kasus, pasien mengalami pemulihan sistem saraf yang baik.

Diyakini, kasus semacam ini lebih sering dari yang dibayangkan. Kasus hidup lagi setelah meninggal seringkali underreported alias tidak terlaporkan.

Ada banyak kemungkinan penyebabnya. Salah satunya adalah tekanan yang terkumpul di dada saat dilakukan CPR.

Kemungkinan lain adalah efek tertunda dari upaya pengobatan untuk resusitasi seperti adrenalin.

Lalu ada kemungkinan lain lagi, yakni hiperkalemia, di mana kadar kalium atau potasium yang terlalu tinggi dalam darah.

Load More