SuaraSulsel.id - Suara.com - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) telah melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya banjir bandang di sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Augustinus Berlian mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan sementara, penyebab banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel bukan karena adanya aktivitas illegal loging atau pembalakan liar.
Ia mengungkapkan, banjir bandang tersebut terjadi diakibatkan oleh faktor alam. Hanya saja, Augustinus tidak menerangkan secara pasti terkait detail faktor alam seperti apa yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di Luwu Utara, Sulsel.
"Sesuai fakta yang kita dapat di lapangan, keterangan saksi-saksi, cek TKP dan lain-lain. Kita dapatkan bukan karena illegal loging, eksploitasi hutan dan lain-lain. Tapi memang karena faktor alam," katanya saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (6/7/2020).
Baca Juga: Nelayan Kampung Terih Batam Ditemukan Meninggal Positif Corona
Diberitakan sebelumnya, Polda Sulsel membentuk tim khusus untuk menyelidiki adanya aktivitas pembalakan liar yang diduga mengakibatkan banjir bandang di sejumlah kecamatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, Senin (13/7/2020) lalu.
Tim khusus yang dibentuk tersebut, berada di bawah naungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel untuk mencari bukti adanya aktivitas pembalakan liar tersebut.
"Iya benar, sementara diselidiki dugaan itu. Tim khusus masih bekerja," kata Kabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo.
Sementara, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel Muhammad Al Amin mengemukakan berdasarkan hasil pemetaan dan kajian, ada dua faktor yang paling mendasar terkait terjadinya banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel. Salah satunya adalah adanya aktivitas pembalakan liar.
"Yang pertama itu karena faktor pembalakan hutan berskala besar seperti illegal loging, kemudian pembukaan lahan yang diperuntukan untuk perkebunan kelapa sawit yang menggerus kondisi wilayah hutan di sana," kata Amin, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: Ditemukan Tewas Mengapung, Janda 5 Anak Diduga Dimangsa Buaya
Luwu Utara merupakan daerah yang masuk dalam kategori rawan bencana alam. Banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut, terjadi persis seperti yang prediksi hasil analisis pada 2018 lalu.
Berita Terkait
-
Praktik Aborsi Ilegal di Makassar Terbongkar: ASN Puskesmas dan Mahasiswa Ditangkap
-
Skandal Seleksi Bintara Polri: Pengawas Ujian Bantu Peserta Pakai ChatGPT
-
Adu Kekayaan AKBP Arisandi vs AKBP Rise Sandiyantanti, Suami-Istri Sama-sama Jabat Kapolres!
-
Istri Pengacara Korban Pembunuhan Dapat Ancaman: Diam atau Kau Menyusul Suamimu
-
Terbongkar! Sindikat Uang Palsu di Sulsel Libatkan Pegawai Bank dan Petinggi Kampus UIN Alauddin
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok
-
9 Rumah di Karuwisi Kota Makassar Ludes Terbakar
-
Gorontalo Darurat Sampah! Apa Tindakan Gubernur?
-
Daftar 5 Perusahaan yang Dapat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
-
Air Mata dan Keberanian: Perjuangan Andi Ninnong, Perempuan Bugis Mengubah Wajo Jadi Bagian NKRI