Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 30 Juli 2020 | 20:04 WIB
Ilustrasi truk tanki Pertamina (Pertamina.com)

SuaraSulsel.id - Diperkirakan lebih dari 15 ribu warga mengungsi akibat banjir bandang yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan sejak Senin (13/7/2020).

Akses jalan dari dan menuju Kabupaten Luwu Utara juga sempat terputus akibat banjir. Akibatnya, distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG untuk Kabupaten Luwu Utara sempat terkendala.

Namun, dua minggu pasca banjir tersebut, distribusi BBM dan LPG untuk wilayah Kabupaten Luwu Utara berangsur kembali normal seiring dengan akses jalan yang mulai terbuka.

“Jalur poros yang biasa dilalui Mobil Tangki (MT) atau Skidtank (ST) kini telah bisa dilalui,” terang Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, Laode Syarifuddin Mursali.

Baca Juga: Ribuan Anak di Kuansing Alami Gagal Pertumbuhan, Diduga Gizi Buruk

Rata-rata penyaluran harian BBM produk Gasoline seperti premium, pertalite, dan pertamax untuk wilayah Luwu Utara mencapai 90 kilo liter (KL) per hari. Sedangkan untuk produk Gasoil (Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex) mencapai 42 KL per hari. Untuk LPG, rata-rata penyaluran harian mencapai 25,3 metric ton (MT) dalam sehari.

“Supply BBM untuk Kabupaten Luwu diambil dari Fuel Terminal (FT) Palopo, sedang LPG diambil dari dua Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kota Palopo,” ungkapnya pada Kabarmakassar.com.

Ia menyampaikan, Pertamina akan terus memastikan pasokan untuk Kabupaten Luwu aman dan meningkatkan distribusi. Pertamina juga membuka ruang bagi masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan dalam penggunaan BBM dan LPG.

“Jika terjadi penyalahgunaan penggunaan BBM dan LPG, masyarakat bisa melaporkannya ke Pertamina Call Center 135,” pungkasnya.

Baca Juga: Mahasiswanya Viral Jadi Pelaku Fetish, Begini Tanggapan Unair

Load More