Menurutnya, berbagai alat pendukung digunakan demi menjaga integritas ujian. Salah satunya pengacau sinyal atau jumper sinyal.
"Kami gunakan metal detector dan alat pengacau sinyal atau jumper sinyal. Ini membuat ruang ujian lebih steril," ujarnya.
Selain itu, sistem pengawasan juga dilakukan secara bertingkat. Tak hanya peserta, para pengawas ruang pun turut diawasi.
Upaya ini juga didukung oleh kerja sama dengan Unit Cyber Polda Sulsel. Kata Ishaq, setiap kejadian terus dikoordinasikan dengan panitia pusat.
Baca Juga:Gawat! Unhas Jadi Kampus Perundungan Kedokteran No. 1 di Indonesia, Faktanya Mencengangkan
"Pendekatan ini efektif membongkar kasus-kasus luar biasa yang terjadi hingga kasus tersebut ketahuan," ujarnya.
Meski pengusutan masih berlangsung, Ishaq menegaskan bahwa Unhas komitmen untuk menjaga integritas UTBK.
Sosialisasi dan pengawasan ketat terus dilakukan demi mencegah kejadian serupa di hari-hari ujian selanjutnya.
Diketahui bahwa Unhas mencatat peserta yang mendaftar pada UTBK 2025 ini mencapai 21.813 peserta.
Setelah dikompilasi, kehadiran hanya mencapai 96,32 persen.
Baca Juga:Viral! RS Unhas Dituding Tolak Pasien Gawat Darurat, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Artinya, ada 803 orang yang tidak hadir, termasuk ada peserta asal Kalimantan yang diindikasi menggunakan joki.