SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Luwu Utara pada Minggu, 13 April 2025.
Dalam kunjungannya kali ini, ia menyempatkan diri meninjau salah satu destinasi wisata unggulan yang dimiliki daerah tersebut.
Yakni Permandian Air Panas Pincara yang terletak di Desa Pincara, Kecamatan Masamba.
Kedatangan Gubernur disambut hangat oleh Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, Wakil Bupati Jumail Mappaile, serta sejumlah jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.
Baca Juga:Penampakan Gubernur Sulsel Andi Sudirman dan Menteri Pertanian Andi Amran Lebaran di Kampung
Mereka mendampingi Gubernur menelusuri kawasan wisata yang sudah lama dikenal karena keasrian alam dan sumber air panas alaminya.
Permandian Air Panas Pincara memang telah lama menjadi primadona wisata lokal.
Terletak hanya sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Masamba, destinasi ini menjadi favorit warga untuk berlibur dan relaksasi.
Dikelilingi oleh pepohonan hijau dan suasana pegunungan yang sejuk, Pincara menawarkan pengalaman mandi air panas yang menyegarkan sekaligus menenangkan.
Menariknya, dalam kunjungannya kali ini, Gubernur Andi Sudirman tidak hanya fokus meninjau fasilitas wisata.
Baca Juga:Gubernur Sulsel: Tidak Ada Open House, Lebih Baik Silaturahmi dengan Keluarga
Ia juga menyempatkan diri berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar, terutama para pedagang kecil yang menjajakan dagangan di area wisata.
Aksi spontan Gubernur yang memborong sejumlah dagangan masyarakat ini disambut antusias oleh para pedagang yang merasa diperhatikan dan didukung secara langsung oleh pemerintah provinsi.
“Kunjungan seperti ini penting bukan hanya untuk melihat langsung potensi wisata, tapi juga untuk menyapa masyarakat dan mendorong ekonomi lokal melalui pariwisata,” kata Andi Sudirman.
Menurutnya, sektor pariwisata bukan sekadar soal keindahan alam, tetapi juga soal perputaran ekonomi masyarakat.
Semakin banyak wisatawan yang datang, maka akan semakin banyak pula penghasilan yang bisa diperoleh warga, baik dari sektor kuliner, kerajinan tangan, hingga jasa penginapan.
Permandian Air Panas Pincara sendiri dilengkapi dengan tiga kolam utama yang memanfaatkan sumber air panas alami.
Di sekelilingnya, pengunjung bisa menikmati taman hijau, jembatan kecil yang ikonik, serta berbagai fasilitas umum yang menunjang kenyamanan wisatawan.
Banyak pihak bahkan menyebut suasana dan fasilitas di Pincara tidak kalah dengan Permandian Air Panas Lejja di Kabupaten Soppeng.
Gubernur berharap, dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat, destinasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menarik wisatawan dari luar daerah.
Ia juga mendorong agar pemerintah kabupaten berinovasi dalam pengelolaan wisata, termasuk memperkuat promosi digital dan memperbaiki akses infrastruktur menuju lokasi.
![Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Luwu Utara pada Minggu, 13 April 2025 [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/14/54857-andi-sudirman-sulaiman.jpg)
Modal Usaha
Sementara itu, di tempat lain, dukungan terhadap peningkatan ekonomi lokal juga terlihat di Desa Talulobutu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Pemerintah desa setempat menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan usaha mikro masyarakat pasca pandemi COVID-19.
Kepala Desa Talulobutu, Herman Eki, menjelaskan bahwa sejak pandemi, pihaknya lebih banyak menjalankan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan modal usaha kepada 10 warga untuk mengembangkan olahan ikan cakalang asap (fufu).
Masing-masing warga menerima bantuan modal sebesar Rp750 ribu.
"Alhamdulillah, sekarang kelompok usaha ini sudah bisa mandiri, bahkan sudah mampu merekrut tenaga kerja dan memberikan pemasukan bagi desa," jelas Herman.
Tidak hanya di sektor pengolahan hasil laut, Pemerintah Desa Talulobutu juga mendukung pengembangan di sektor pertanian.
Seperti sayur-mayur (terung, cabai, selada), serta sektor perikanan dengan budidaya ikan nila, lele, dan ikan mas.
Herman menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap usulan masyarakat, dan akan mengupayakan realisasinya selama anggaran memungkinkan.
Cerita dari Luwu Utara dan Bone Bolango ini menunjukkan bahwa pembangunan pariwisata dan ekonomi lokal saling berkaitan erat.
Ketika pemerintah hadir di tengah masyarakat, mendengarkan dan mendukung secara nyata, maka dampaknya akan terasa luas.
Ekonomi tumbuh, masyarakat sejahtera, dan potensi daerah semakin bersinar.