"Sudah dimediasi dan sudah damai dengan suaminya, tapi mereka diusir dari kampung. Keluarga suaminya melarang mereka kembali ke kampung itu, karena ibu ini dari kampung lain," sebut Suardi.
Kata Suardi, saat ini situasi di kampung tersebut sudah dalam keadaan kondusif. Warga juga diminta agar bisa lebih menahan diri.
Polisi menegaskan, tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut walaupun sempat terjadi situasi yang menegangkan.
Video tersebut mengundang berbagai macam reaksi dari warganet. Banyak pula yang menyayangkan sikap masyarakat di sana yang selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
"Jeneponto lagi. Kenapa warga disana selalu main hakim sendiri?," respon warganet.
Baca Juga:Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
"Alasan Indonesia tidak maju karena orang-orangnya terlalu sibuk urusi rumah tangga orang lain," timpal akun lainnya.
Imbauan Polisi
Sebelumnya, di kecamatan yang sama, warga menghancurkan sebuah rumah karena emosi. Penyebabnya karena pihak pria membatalkan rencana lamaran secara sepihak.
Selain itu, uang mahar atau uang panaik yang dijanjikan pihak pria tak kunjung diserahkan.
Ratusan keluarga wanita yang menganggap ini Siri', kemudian mendatangi rumah calon pria dan merusaknya. Kasus ini juga sedang diselidiki oleh Polsek Tamalatea.
Baca Juga:Video Bupati Jeneponto Tantang Duel & Ancam Bunuh Warga Viral, Gubernur Sulsel Turun Tangan
Diketahui, Siri' adalah rasa malu atau harga diri. Sehingga bagi warga suku Bugis Makassar, manusia akan berusaha mempertahankan dan menjunjung tinggi harga diri dengan sebisa mungkin.
Olehnya, Suardi menegaskan, warga harus bisa tahan emosi dan tidak terpancing hasutan. Apalagi suasana Idulfitri masih sangat terasa, sehingga seharusnya jadi momen untuk hidup saling rukun dan damai.
Imbauan ini disampaikan agar masyarakat tetap menjaga keamanan dan ketertiban setelah kejadian serupa terjadi di waktu bersamaan.
"Apalagi saat ini kita masih dalam suasana bulan Idulfitri, bulan yang penuh suci. Alangkah indahnya jika kita hidup secara aman damai dan rukun, agar wilayah kita dapat tetap aman dan kondusif," harapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing