Kota Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024, 3 Masalah Jadi Sorotan

Laporan diharapkan membantu pengambil kebijakan pengembangan smart city di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Muhammad Yunus
Rabu, 24 April 2024 | 12:16 WIB
Kota Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024, 3 Masalah Jadi Sorotan
Kota Makassar direkam dari udara, Senin 28 Desember 2020 / [Foto Humas Pemprov Sulsel]

Lebih lanjut Lanvin menyoroti kesamaan antara para kota pintar yang berhasil berada di urutan teratas dunia ini, "mereka secara proaktif meningkatkan kualitas hidup warganya dengan menyediakan layanan publik yang baik, ruang hijau, acara budaya dan sosial, serta mempromosikan kesetaraan dan inklusi."

Daftar 20 kota terbaik versi IMD SCI 2024 adalah:

1. Zürich, Swiss
2. Oslo, Norwegia
3. Canberra, Australia
4. Jenewa, Swiss
5. Singapura, Singapura
6. Kopenhagen, Denmark
7. Lausanne, Swiss
8. London, Inggris
9. Helsinki, Finlandia
10. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
11. Stockholm, Swedia
12. Dubai, Uni Emirat Arab
13.Beijing, China
14.Hamburg, Jerman
15. Praha, Republik Ceko
16.Taipei, Taiwan
17.Seoul, Korea Selatan
18. Amsterdam, Belanda
19. Shanghai, China
20. Hong Kong, China

Lewat indeks ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi kota-kota dunia untuk membangun smart city yang mampu memperbaiki kualitas hidup warga. Laporan ini disusun dengan menggabungkan sejumlah data keras dan survei warga.

Hasilnya, IMD Smart City Indeks menyajikan laporan mendalam mengenai profil smart city dari 142 kota dunia, termasuk Indonesia.

Baca Juga:Wali Kota Makassar Minta Kasus Penganiayaan Anak Diproses Hukum

Laporan IMD Smart City Indeks memiliki tujuan konstruktif dengan mengambil sampel untuk mewakili tiap wilayah untuk mendorong keterwakilan regional.

IMD lantas memberi peringkat ke-142 kota tersebut untuk membantu pengembangan kota pintar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa, di masa depan, kota pintar fokus memperhatikan manusia (human-centric) yang hidup didalamnya dan merangkul semua kalangan (inklusif).

Untuk itu, pengukuran yang digunakan dalam laporan ini mempertimbangkan faktor teknologi dan manusia di perkotaan.

Kota pintar dirancang agar memiliki teknologi maju, berkontribusi pada kualitas hidup manusia yang tinggal didalamnya, mendorong kelestarian lingkungan, dan membuka kesempatan dan kesetaraan bagi penduduknya.

Oleh karena itu, kota-kota perlu memastikan bahwa kelompok marginal seperti penyandang disabilitas, lansia, kelompok minoritas, UMKM, dan startup mendapat dukungan yang memadai.

Baca Juga:Pilkada Makassar: Appi Siap Bertarung, Indira Jusuf Ismail Bilang Begini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini