Cegah Longsor! Dinas Lingkungan Hidup Sulawesi Barat Tanam Seribu Pohon Durian

Untuk mengantisipasi bencana alam di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju

Muhammad Yunus
Rabu, 03 April 2024 | 11:01 WIB
Cegah Longsor! Dinas Lingkungan Hidup Sulawesi Barat Tanam Seribu Pohon Durian
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menanam sebanyak 1.020 bibit durian untuk mengantisipasi bencana alam di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju, Selasa (2/4/2024)[SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat menanam 1.020 bibit durian untuk mengantisipasi bencana alam di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju.

Kepala DLH Provinsi Sulbar, Zulkifli Manggazali, mengatakan menanam 1.020 bibit durian sebagai tanaman produktif di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju.

Penanaman bibit durian yang dilakukan DLH Sulbar itu, sebagai langkah mitigasi, untuk mengantisipasi bencana longsor di Mamuju.

"Bibit durian tersebut ditanam pada lahan yang beresiko bencana di daerah pegunungan yang rawan longsor sebagai program mitigasi bencana dilakukan Pemprov Sulbar," katanya, Rabu 3 April 2024.

Baca Juga:Operasi SAR Tanah Longsor Luwu Ditutup

Menurut dia, perubahan iklim di Indonesia telah mengakibatkan daerah di Sulbar terdampak menjadi rawan bencana seperti banjir dan longsor sehingga harus dilakukan langkah mitigasi.

"Penanaman durian tersebut juga sebagai langkah mitigasi mengurangi emisi gas rumah kaca yang dilaksanakan dengan dengan melakukan penghijauan dengan menanam tanaman produktif seperti durian," katanya.

Ia berharap, dengan bantuan tersebut selain mencegah bencana alam seperti banjir dan longsor di Mamuju juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena durian memiliki nilai jual tinggi.

"Diharapkan selain menjaga kelestarian lingkungan juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga harus dimanfaatkan dengan baik program bantuan tersebut," katanya.

Baca Juga:Korban Longsor Bastem Dapat Bantuan Rp5 Juta dari Pj Gubernur Sulsel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini