SuaraSulsel.id - Kota Makassar punya makanan khas bernama Pallubasa. Bukan sekadar makanan biasa, olahan daging ini punya cerita sejak ratusan tahun silam.
Pallubasa adalah makanan yang melegenda di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar. Bentuknya hampir sama dengan coto, tapi sebenarnya beda jauh.
Pallubasa pun punya kisah yang menarik dari eksistensi di kancah kuliner bumi Anging Mammiri. Dipercaya sudah ada sejak jaman kerajaan Somba Opu.
Pallu artinya makanan, sementara Basa berarti basah. Jika diartikan, Pallubasa adalah makanan berkuah.
Konon, makanan ini hanya untuk rakyat jelata, seperti pemotong daging. Mereka menganggap jeroan sapi tidak akan dibutuhkan oleh pemiliknya.
Jeroan itu pun jadi upah bagi tukang daging atau penduduk lokal menyebut "Tawana Papolonga".
Sehingga, pemotong daging tadi mengolah jeroan itu menjadi sebuah makanan berkuah yang dicampur dengan kelapa yang disangrai. Belum diketahui pasti siapa yang pertama kali menemukan resep tersebut.
Dalam catatan Sejarah 10 Ikon Makassar Dinas Pariwisata Kota Makassar, Pallubasa kerap dibeli pekerja seperti tukang becak, kuli bangunan dan pekerja kelas bawah. Karena di saat itu Pallubasa adalah makanan yang paling murah.
Namun, makanan rasanya tak mengenal kasta. Sekarang ini, Pallubasa bukan lagi makanan sisa yang dikonsumsi rakyat jelata.
Baca Juga:5 Tempat Makan Populer di Batam, Morning Bakery Selalu Ramai Dikunjungi
Kuliner khas ini jadi menu utama yang disajikan untuk tamu negara setiap berkunjung ke kota Makassar. Bahkan pernah ada di ajang Master Chef Indonesia.
Pallubasa punya rasa cita unik. Kuahnya lebih pekat dan teksturnya kasar yang berasal dari parutan kelapa sangrai. Apalagi jika dicampur dengan telur mentah.
Sekarang, Pallubasa tak sulit ditemui di Makassar. Hotel bintang lima pun menjualnya.
Makanan ini juga kerap disajikan dalam berbagai acara seperti pernikahan, rapat, ulang tahun dan keagamaan.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing