Dalam video yang beredar, terlihat terdapat kekerasan yang dilakukan aparat. Dengan memukul dan menendang suporter yang ada di lapangan.
Ketika situasi suporter makin banyak ke lapangan, justru kemudian aparat melakukan penembakan gas air mata ke tribun yang masih banyak dipenuhi penonton.
"Kami menduga bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force) melalui penggunaan gas air mata dan pengendalian masa yang tidak sesuai prosedur menjadi penyebab banyaknya korban jiwa yang berjatuhan," kata Isnur.
Baca Juga:Tragedi Kanjuruhan, Media Asing Soroti Penggunaan Gas Air Mata oleh Polisi