Sehingga perbuatan mubah ini bisa menjadi penyebab seseorang lupa kepada akhirat dan lupa melakukan persiapan untuk menyongsongnya.
Sedangkan manusia yang tidak bisa dijerumuskan dengan tahapan ini, maka setan akan mengganggunya dengan tahapan keenam.
Tahap Enam
Yaitu mengalihkan perhatian manusia dari amalan-amalan yang lebih baik kepada amalan yang dibawahnya.
Baca Juga:Menyoal Fenomena Mudik dan Manusia yang Penuh Persiapan
Sebagai misal, seseorang akan menggunakan harta untuk hal-hal yang bernilai baik tetapi kurang. Disibukkan dengan amalan-amalan marjuh (bernilai baik tetapi kurang), sehingga (salah satu wujudnya) mempelajari ilmu-ilmu yang tidak memiliki urgensitas dan kehilangan ilmu yang banyak.
Inilah tipu daya setan. Saat setan merasa lemah dan tidak mampu menjerat sebagian manusia dalam perangkap-perangkap ini, maka setan memberikan kuasa kepada wali-walinya dan para abdinya dari kalangan jin dan manusia, serta orang yang tertipu dengan bisikannya.
Lalu mereka menghina orang-orang baik ini dengan tujuan menyakiti wali dan para kekasih Allah Ta’ala. Mereka menyiksanya dengan siksa yang buruk, seperti pembunuhan, pengusiran, kriminalisasi, penahanan, penyiksaan, penghinaan, pelecehan terhadap amalan-amalan orang-orang baik ini, sebagaimana kejadian yang dialami oleh para nabi Allah dan pengikutnya pada setiap waktu dan di semua tempat.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari semua makar dan tipu daya setan serta memasukkan kita semua ke dalam Jannah Firdaus.
Baca Juga:Manusia Tertua Meninggal Dunia dan Berita Kesehatan Populer Lainnya