Presiden Jokowi Setuju 3 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Biaya Operasional

Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia

Muhammad Yunus
Selasa, 29 Maret 2022 | 15:52 WIB
Presiden Jokowi Setuju 3 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Biaya Operasional
Presiden Jokowi [Biro Pers Istana]

SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyetujui pemberian porsi tiga persen dari total Dana Desa yang diperoleh setiap desa untuk digunakan sebagai biaya operasional.

"Pak Surta minta 'Pak Presiden, kalau bisa ya 4-5 persen dari total anggaran (untuk biaya operasional). Saya katakan 'Ndak, ndak, ndak'. Untuk yang pertama ya saya berikan 3 persen. Nanti tahun berikut bisa ke 4-5 persen. Ini tolong dicatat," kata Presiden Joko Widodo di Istora Senayan Jakarta, Selasa 29 Maret 2022.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) yang juga dihadiri Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta sekitar 15 ribu kepala desa se-Indonesia.

Pak Surta yang dimaksud oleh Presiden Jokowi adalah Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat APDESI Surtawijaya.

Baca Juga:Jokowi Bagi-Bagi Kaus Gratis ke Peserta Silatnas Apdesi, Perangkat Desa: Pak, Tiga Periode, Pak

"Dari total Rp468 triliun (dana desa) tadi saya bisik-bisik dengan Pak Surta. 'Pak Presiden mbok ya pemerintahan desa ini diberi dana operasional desa'. Sudah saya jawab di depan tadi tapi nanti saya ulang lagi waktu sambutan," ungkap Presiden.

Apalagi menurut Presiden Jokowi, para kepala desa sudah mendapat dana operasional dari kabupaten.

"Bapak ibu semua kan juga sudah dapat dari pemerintah kabupaten, iya kan? Ada khusus dana operasional dana desa. Tapi saya menyadari betul kerja keras bapak ibu sekalian karena hasilnya tadi sudah disampaikan Pak Tito, jadi jalan desa, embung, jembatan semua jelas konkrit, fisik ada," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi pun mengapresiasi desa yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi baik di desa maupun pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jalan desa 227.000 kilometer jalan desa ada yang tidak percaya. 'Pak 227.000 kilometer itu panjang sekali loh?' Ya saya jawab 'Ya panjang tapi masih sedikit' karena kalau dibagi dengan jumlah desa di negara kita 74.900 artinya itu baru 3 km per desa kira-kira. Iya ndak? Kan biasa dalam 1 desa ada penambahan jalan 3 kilo itu pun sebuah penambahan yang besar menurut saya, itu pun masih ada yang sanksi," jelas Presiden.

Baca Juga:Menteri Jokowi Sering Dimarahi tapi Tak Ada Perbaikan, Rocky Gerung Duga Kabinet Masokis, Senang 'Disiksa' di Depan Umum

Sehingga menurut Presiden, masih ada banyak jalan desa yang perlu dibangun dan diperbaiki, terutama jalan-jalan menuju ke persawahan dan perkebunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini