Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Minta Presiden Jokowi Segera Kendalikan Harga Bahan Pokok

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia prihatin dengan dampak pandemi Covid-19

Muhammad Yunus
Senin, 07 Maret 2022 | 16:36 WIB
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Minta Presiden Jokowi Segera Kendalikan Harga Bahan Pokok
Masyarakat sedang mengantri untuk mendapatkan minyak goreng. (Antara)

SuaraSulsel.id - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia prihatin dengan dampak pandemi Covid-19 dan melemahnya kondisi ekonomi masyarakat.

Belanja konsumen yang melemah akibat Covid-19, akan semakin dilemahkan bila perang Rusia dan Ukraina semakin meluas.

Terlebih dalam seminggu terakhir telah terjadi kenaikan tarif tol, elpiji, BBM, dan bahan pokok lainnya.

Kelangkaan barang dan kenaikan harga terjadi pada berbagai komoditi. Seperti minyak goreng, kedelai untuk tahu tempe, daging sapi, dan daging ayam.

Baca Juga:Sindir Tanggapan Presiden Jokowi terhadap Wacana Penundaan Pemilu, Politisi Demokrat: Mau tapi Malu-Malu

PGI mencermati sungguh-sungguh situasi sulit yang sedang berkembang dan berharap pemerintah dapat segera melakukan intervensi. Untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok dan kenaikan harga. Guna memperkuat ketahanan masyarakat,” ujar Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi BeritaManado.com -- jaringan Suara.com, Senin 7 Maret 2022.

Sumampow mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak cukup hanya menyerukan kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat. Untuk menyikapi kemungkinan berkembangnya situasi ekonomi yang sulit.

PGI juga mengimbau warga gereja dan masyarakat secara umum. Untuk sedapat mungkin membatasi gaya hidup konsumerisme. Sebaliknya mengembangkan pola hidup ugahari yang mengarus-utamakan laku hidup sederhana dan kesediaan untuk saling membantu antara sesama warga bangsa.

“Dalam solidaritas global, bersamaan dengan perayaan minggu-minggu pra-Paskah, PGI mendorong gereja-gereja anggota untuk terus berdoa bagi mereka yang menderita akibat kebrutalan perang di Ukraina. Semoga perang segera dihentikan, sehingga pemulihan dampak perang terhadap kemanusiaan dan lingkungan bisa segera digalakkan. Tuhan berkati,” pungkas Sumampow.

Covid-19 belum reda, masyarakat kembali diperhadapkan dengan situasi perang Rusia-Ukrania. Berakibat pada melonjaknya harga energi dunia, terutama gas alam.

Baca Juga:Tak Hanya Ingin Jokowi Tiga Periode, Qodari: Kalau Kata Saya, Gubernur Itu Ditunjuk oleh Presiden

Menurut PGI, peningkatan harga energi akan berpengaruh langsung terhadap seluruh rantai pasokan yang menyebabkan harga berbagai barang turut naik. Seiring meningkatnya inflasi di banyak negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini